Rabu, 30 Maret 2011

MESSIER CATALOGUE

MESSIER CATALOGUE

Widya Sawitar
- Himpunan Astronom Amatir Jakarta
- Planetarium & Observatorium
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta


Kembali kita meninjau era awal penelitian dunia perbintangan. Bersamaan penelitian Newton dan selanjutnya penelitian Matahari, maka lahirlah sebuah katalog yang disebut katalog Messier. Katalog nebula dan gugus bintang Messier sampai saat ini masih terus digunakan secara luas khususnya oleh para astronom amatir. Awalnya dibuat secara kurang sistematis, dan bahkan kini dapat dikatakan cenderung sebagai tinggalan sejarah penelitian astronomi masa lampau (Bandingkan dengan semisal katalog NGC yang dibuat bersamaan. Lihat bahasan NGC). Katalog Messier dibuat oleh astronom Perancis Charles Messier (1730 – 1817). Tidak disusun atas dasar urutan koordinat langit seperti katalog NGC, namun berdasarkan urutan waktu ditemukan. Yang pertama ditemukan diberi nomor 1, yang kedua berindeks nomor 2, dst. Semisal temuan pertamanya, yaitu Nebula Kepiting (Crab Nebula, 12 September 1758, 14 hari setelah dia menemukan sebuah komet) diberi indeks M1 (Messier 1).
Keunikan dari lahirnya katalog ini, bahwa pada awalnya untuk membedakan tampilan secara fisik dari komet di kubah langit dengan latar belakang bintang-bintang. Hal ini pula yang nantinya membuat Messier dikenal dengan julukan pemburu komet. Julukan yang diberikan oleh raja Perancis, Louis XV. Dalam hal penelitian komet itu sendiri, hasil murni temuannya tidak kurang dari 21 buah komet, sementara lebih dari 50 lainnya juga merupakan obyek penelitiannya.
Pada tahun 1751 saat usia 21 tahun dan setelah orangtuanya wafat, Messier pindah dari tempat tinggalnya di Badonvillier-Lorraine ke Paris. Dia lalu bekerja pada astronom J. N. Delisle (1685 – 1768) di observatoriumnya. Berlokasi di puncak menara milik hotel de Cluny - Paris. Baru tahun 1754, Messier secara penuh menjadi pengamat profesional.
Pada tahun-tahun tersebut, sedang ramainya persiapan untuk membuktikan kebenaran hasil perhitungan Edmund Halley (1656 – 1742, astronom Inggris) terhadap datangnya sebuah komet yang akan tampak tahun 1758-1759. Hampir 18 bulan pengamatan dipandu oleh data Delisle, ternyata tidak membuahkan hasil. Justru yang melihat komet pertama kali adalah seorang petani dari Prohlitz dekat Dresden-Saxony-Jerman, yaitu Johann Georg Palitzsch pada hari Natal tahun 1758 (saat itu Halley sudah wafat, dan sebagai penghargaan akan kebenaran hasil perhitungannya – komet ini lalu diberi nama komet Halley). Mengapa Messier gagal sebenarnya karena data panduannya dari Delisle tidak akurat. Baru pada 21 Januari 1759 akhirnya Messier menemukan komet tersebut.
Kendati Messier mencoba mendata obyek gugus bintang dan nebula sebagai pembeda dengan komet sedemikian lahirlah katalog buatannya, bukan berarti semua obyek dalam katalognya murni temuannya. Ada juga yang sebenarnya telah dibuat datanya oleh astronom sebelumnya. Misal M1 yang telah diketahui sejak peristiwa ledakan bintangnya (supernova) tahun 1054 (SN1054). Juga M2 (gugus bola di Aquarius), telah ada dalam buku catatan Halley. Atau dia juga meneliti ulang beberapa nebula temuan Hevelius (Johannes Hevelius, 1611 – 1687). Sementara M40, merupakan bintang ganda dan tidak menampakkan tanda-tanda fisik nebula dan sebenarnya obyek ini sempat diabaikan atau dihilangkan.
Data pertama katalog buatan Messier dipaparkan tahun 1771 di French Academy terdiri dari 45 obyek (terakhir M45 yaitu gugus terbuka Pleiades atau Seven Sisters, di Indonesia dikenal sebagai Lintang Kartika). Namun, baru dipublikasikan tahun 1774. Kemudian pada tahun yang sama dengan penemuan planet Uranus oleh Sir Friederich Wilhelm Herschel (astronom amatir Hanoverian-Inggris yang juga seorang musisi, 1738 – 1822, dikenal sebagai William Herschel), yaitu tahun 1781, obyek langit Messier sudah mencapai 68 buah. Ini dipublikasikan pada buku tahunan astronomi atau almanak Connaissance des Temps. Juga tambahan dari juniornya, Pierre Mechain (Pierre Francois Andre Mechain, 1744 – 1805) yang berhasil menemukan 30 nebula (1780 – 1781). Setelah ditelusuri oleh Messier, akhirnya sebanyak 27 obyek diantaranya dimasukkan ke dalam katalognya. Pada malam pengamatan terakhirnya tanggal 13 April 1781, sebelum masa final pembuatan katalognya, telah ditentukan 100 obyek (M1 – M100). Namun akhirnya diputuskan bahwa 3 obyek lagi yang sebelumnya dilihat Mechain tetapi tidak teramati oleh Messier juga dimasukkan (M101 – M103, dan yang diragukan adalah M102).
Hasil di atas lalu dipublikasikan kembali pada Connaissance des Temps tahun 1784. Setelah diteliti ulang akhirnya diketahui bahwa M101 dan M102 adalah obyek yang sama. Koreksi ini sempat dipublikasikan Mechain di jurnal Histoire milik Berlin Academy (1782), dan suratnya ke Berliner Astronomisches Jahrbuch (6 Mei 1783) yang diterbitkan baru tahun 1786.
Pada kasus M101 ini, dalam A Cycle of Celestial Objects tahun 1844, William Henry Smyth (1788 – 1865, astronom Inggris) menulis bahwa hal ini mungkin karena kesalahan peta langit yang dibuat Messier saat menentukan bintang standard atau bintang acuan ketika menentukan koordinat langit. Bila koreksi dilakukan, maka apa yang dilihat Mechain namun tidak teramati oleh Messier (M102) sebenarnya adalah obyek langit yang baru pada tahun 1910 diidentifikasikan sebagai NGC 5866 yang ditemukan oleh John Herschel (Sir John Frederick William Herschel, 1792 – 1871, putra William Herschel). Kesalahan identifikasi bintang acuan adalah antara theta () Bootis dan omicron () Bootis. Hal ini diakui pula oleh Messier.
Sekarang ini diketahui bahwa M101 secara fisik di kubah langit tampak besar dan seperti kabut. Sementara itu NGC5866 tampak berukuran seperempatnya namun layaknya bintang redup, dan kenampakan laksana nebula justru kurang terlihat. Dapat ditinjau ulang komentar Mechain terhadap M101, sangat kabur (nebula without a star, very obscure, pretty large); sementara M102, sangat redup (very faint, near a star of the 6th magnitude). Jadi M102 juga bukanlah identik dengan NGC5866? Jadi? Perdebatan ini sudah berlangsung lebih dari 150 tahun. Namun demikian, setelah melakukan tinjau ulang pengamatan antara tahun 1994 hingga 2005, bahkan mengikuti runutan kerja Messier dan Mechain termasuk koreksinya terhadap bintang acuan dan sebagainya, akhirnya Steve O’Meara menyimpulkan bahwa M102 bukanlah NGC5866 dan benar bahwa M102 tidak lain adalah M101.
Sementara dalam Berlin Astronomical Yearbook pada tahun 1786, Bode (Johann Ellert Bode, 1747 – 1826, Jerman) memasukkan M46 sampai M100 dan dalam katalog buatannya tahun 1801 yaitu Uranographia, memasukkan M1 – M100. Bode sendiri merupakan salah satu kepala Obsevatorium Berlin yang bersama Titius dari Wittenberg terkenal dengan Aturan Titius-Bode yang menggiring astronom untuk menemukan asteroid (planetoid atau planet minor). Asteroid pertama ditemukan 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi (1746 – 1826).
Pada akhirnya, katalog Messier memuat 110 obyek walau tetap ada 2 diantaranya diidentifikasikan dengan indeks Messier berbeda walau sama obyeknya (M101 dan M102). Atau keraguan, apakah M91 sama dengan M58. Namun demikian, setelah terus ditelusuri datanya, astronom lain mencoba mengidentifikasi kembali dan justru melengkapi katalog tersebut. Tidak lama berselang Mechain menjadi kepala Observatorium di Paris. Adapun Messier wafat pada tanggal 12 April 1817, dalam usia 86 tahun.

New General Catalog (NGC)
New General Catalogue, dibuat oleh Dreyer (John Louis Emil Dreyer, astronom Denmark-Inggris) antara tahun 1888 hingga 1908. Lengkapnya adalah New General Catalogue of Nebulae and Clusters of Stars. Dalam katalog ini terdapat tidak kurang 9416 buah obyek. Diantaranya termasuk obyek Messier dan galaksi. Pertama dimuat dalam Memoirs of the Royal Astronomical Society, vol. xlix, part 1, London, 1888. Diikuti dengan suplemennya yang diterbitkan oleh Dreyer sendiri yang diberi judul Index Catalog of Nebulae Found in the Year 1888 to 1894 di London tahun 1895, dan Index Catalog of Nebulae and Clusters, juga di London tahun 1908. Tidak lama berselang, ditambah lebih dari 1000 obyek lagi oleh kelompok astronom di Marseilles. Sekarang ketiga katalog ini telah disatukan dengan judul Revised New General Catalog of Nonstellar Astronomical Objects yang tetap dikenal dengan singkatan NGC. Sementara yang terdapat dalam katalog suplemen atau Index Catalog, diberi indeks singkatan IC.


Dari Messier hingga Hubble
Baik Messier maupun Herschel praktis hidup sejaman dan uniknya keduanya membuat katalog perbintangan. Herschel mendata tidak kurang dari 2500 obyek langit yang disusun atas dasar data koordinatnya. Pekerjaan ini dilanjutkan oleh putranya yang memang seorang astronom profesional, khususnya data perbintangan di arah langit selatan. Pada tahun 1864, John Herschel mempublikasikan hasilnya dalam katalog berjudul General Catalog of Nebulae yang berisi 5079 nebulae dan gugus bintang. Disusul Dreyer dari Amerika Serikat mempublikasikan katalog NGC-nya.
Baru setelah era mereka inilah astronom manca negara mencoba menelusuri dan bahkan menambah datanya, baik obyek itu berupa gugus bintang, nebula, galaksi, maupun obyek bukan bintang (non-stellar) lainnya. Semisal Earl of Rosse III (Lord Rosse atau William Parsons, 1800 – 1867) dari Irlandia-Inggris yang setelah meneliti beberapa obyek dalam katalog Dreyer pada tahun 1850 menyatakan bahwa nebula tersebut memiliki bentuk spiral. Disebutlah obyek tersebut dengan nama Nebula Spiral (Spiral Nebulae). Yang pertama adalah M51 yang disebutnya Whirlpool Nebula.
Pada tahun 1898, dengan teleskop reflektor berdiameter 90 cm di Observatorium Lick (bandingkan dengan Messier yang memakai teleskop bergaris tengah 9 cm), atau berdiameter 1,5 dan 2,5 meter di Observatorium Mount Wilson akhirnya diketahui bahwa apa yang diidentifikasikan sebagai nebula ternyata banyak yang merupakan ”Nebula Spiral”. Mereka menyebut benda-benda ini, yang tersebar di segenap pelosok langit sebagai Island Universes. Istilah ini merujuk pada Immanuel Kant (1724 – 1804) tahun 1755, seorang filsuf dari Jerman yang bersama dengan Pierre Simon de Laplace (1749 – 1827, seorang ahli Matematika dan sekaligus astronom Perancis) melahirkan teori tentang pembentukan Tata Surya.
Bentukan spiral yang banyak ditemui ini misterinya mulai terkuak antara tahun 1923 hingga 1929 saat Edwin Hubble (1889 – 1953) dari Observatorium Mount Wilson akhirnya menyadari bahwa nebula spiral tersebut adalah galaksi-galaksi di luar galaksi tempat tinggal kita bersama – Bima Sakti atau Milky Way. Penelitian Hubble sendiri melahirkan berbagai istilah dalam penelitian astronomi semisal Klasifikasi Galaksi Hubble, Konstanta Hubble, Radius Hubble (tinjau bahasan galaksi dan kosmologi). Bahkan namanya diabadikan sebagai nama salah satu teleskop angkasa (Hubble Space Telescope, tinjau bahasan wahana antariksa).

Tabel Katalog Messier
Dalam tabel katalog Messier (tabel 1), disertakan penomoran katalog Messier M dan padanannya dengan katalog Dreyer NGC, koordinat atau posisinya dalam ascensiorecta  dan deklinasi  termasuk diameter sudut atau apparent diameter  dan jumlah bintang anggotanya  (rujukan utama: Vehrenberg, 1988), besaran magnitudo semu atau kecerlangan semu mv (rujukan utama: Bakich, 1995), serta jenis obyeknya termasuk klasifikasi dan rasi bintang tempat ditemukannya.

Tabel 1
Katalog Messier
M NGC  Epoch 2000 mv Jenis Obyek (Tipe) Rasi Bintang 
 
h m .. 0 .. ’
1 1952 6’ x 4’ 5 34,5 +22 01 8,4 Nebula Crab (Sisa ledakan SN1054) Taurus
2 7089 11,7’ 21 33,5 -00 50 6,4 Gugus Bola (II) Aquarius
3 5272 18,6’ 13 42,2 +28 23 6,3 Gugus Bola (VI) Canes Venatici 44500
4 6121 22,8’ 16 23,7 -26 31 6,5 Gugus Bola (IX) Scorpio
5 5904 19,9’ 15 18,5 +02 05 6,1 Gugus Bola (V) Serpens

6 6405 26’ 17 40,1 -32 13 5,5 Gugus Terbuka (e) Scorpio 132
7 6475 50’ 17 54,0 -34 49 3,3 Gugus Terbuka (e) Scorpio 130
8 6523 60’x 35’ 18 04,7 -24 20 5,1 Nebula Lagoon (Diffuse Nebula) Sagittarius
9 6333 5,5’ 17 19,1 -18 31 8,0 Gugus Bola (VIII) Ophiuchus
10 6254 12,2’ 16 57,1 -04 07 6,7 Gugus Bola (VII) Ophiuchus

11 6705 12,5’ 18 51,1 -06 16 6,8 Gugus Terbuka (Wild Duck) (g) Scutum 400
12 6218 12,2’ 16 47,2 -01 57 6,6 Gugus Bola (IX) Ophiuchus
13 6205 23,2’ 16 41,7 +36 27 5,9 Gugus Bola (Great Cluster, tipe V) Hercules 500.000
14 6402 6,7’ 17 37,6 -03 15 8,0 Gugus Bola (VIII) Ophiuchus
15 7078 12,3’ 21 30,0 +12 10 6,4 Gugus Bola (IV) Pegasus

16 6611 8’ 18 18,8 -13 47 6,6 Gugus Terbuka (Star Queen) (c) Serpens 60
17 6618 20’ 18 20,9 -16 11 7,5 Gugus Terbuka (Omega/Swan Neb.) (c) Sagittarius 50
18 6613 7’ 18 19,9 -17 08 7,2 Gugus Terbuka (d) Sagittarius 18
19 6273 5,3’ 17 02,6 -26 15 6,9 Gugus Bola (VIII) Ophiuchus
20 6514 29’x 27’ 18 01,9 -23 02 8,5 Nebula Trifid (Diffuse Nebula) Sagittarius

21 6531 12’ 18 04,8 -22 30 6,5 Gugus Terbuka (d) Sagittarius 50
22 6656 17,0’ 18 36,4 -23 55 5,6 Gugus Bola (VII) Sagittarius
23 6494 27’ 17 56,9 -19 01 5,9 Gugus Terbuka (e) Sagittarius 120
24 6603 20 x 40’ 18 18,4 -18 26 4,6 Gugus Terbuka (Star Cloud?) Sagittarius
25 IC4725 35’ 18 31,7 -19 15 6,2 Gugus Terbuka (d) Sagittarius 80

26 6694 9’ 18 45,2 -09 24 9,3 Gugus Terbuka (f) Scutum 50
27 6853 8’ x 7’ 19 59,6 +22 43 7,6 Dumbbell (Planetary Nebula) Vulpecula
28 6626 15,0’ 18 24,6 -24 52 7,6 Gugus Bola (IV) Sagittarius
29 6913 7’ 20 24,0 +38 31 8,0 Gugus Terbuka (d) Cygnus 20
30 7099 8,9’ 21 40,3 -23 11 7,7 Gugus Bola (V) Capricornus

31 224 158’x50’ 0 42,7 +41 16 3,5 Galaksi Andromeda (Sb3) Andromeda
32 221 3,5’x2,7’ 0 42,7 +40 52 8,2 Galaksi Ellips (Satelit M31, E2) Andromeda
33 598 61,7’x38,1’ 1 33,9 +30 39 5,8 Galaksi Spiral (Sc) – Pinwheel Triangulum
34 1039 30’ 2 42,0 +42 47 5,8 Gugus Terbuka (d) Perseus 80
35 2168 29’ 6 08,8 +24 19 5,6 Gugus Terbuka (e) Gemini 130

36 1960 16’ 5 35,3 +34 09 6,5 Gugus Terbuka (f) Auriga 88
37 2099 24’ 5 52,3 +32 34 6,2 Gugus Terbuka (f) Auriga 590
38 1912 18’ 5 28,7 +35 50 7,0 Gugus Terbuka (e) Auriga 340
39 7092 32’ 21 32,2 +48 26 5,3 Gugus Terbuka (e) Cygnus 30
40 - 12 20,0 +58 22 8,9 Bintang Ganda Ursa Major

41 2287 32’ 6 47,0 -20 45 5,0 Gugus Terbuka (e) Canis Major 100
42 1976 85’ x 60’ 5 35,5 -05 19 4,0 Nebula Besar Orion Orion
43 1982 - “ - 5 35,6 -05 16 9,0 Nebula Kecil Orion Orion
44 2632 90’ 8 40,4 +19 41 3,9 Gugus Terbuka Praesepe / Beehive (d) Cancer 211
45 - 120’ 3 46,9 +24 07 1,6 Gugus Terbuka Pleiades (c) Taurus 250

46 2437 27’ 7 41,9 -14 49 6,6 Gugus Terbuka (f) Puppis 220
47 2422 30’ 7 36,6 -14 29 5,0 Gugus Terbuka (d) Puppis 80
48 2548 30’ 8 13,7 -05 47 6,0 Gugus Terbuka (f) Hydra 80
49 4472 4,8’ x 3,9’ 12 29,8 +07 59 8,5 Galaksi Ellips (E) Virgo
50 2323 16’ 7 02,9 -08 20 6,3 Gugus Terbuka (e) Monoceros 120

51 5194 10,7’ x 7,0’ 13 29,9 +47 12 8,4 Galaksi Whirlpool (Sc) Canes Venatici
52 7654 13’ 23 24,2 +61 36 8,2 Gugus Terbuka (e) Cassiopeia 130
53 5024 14,4’ 13 12,9 +18 10 7,8 Gugus Bola (V) Coma Berenices
54 6715 5,5’ 18 55,2 -30 28 7,8 Gugus Bola (III) Sagittarius
55 6809 14,8’ 19 40,1 -30 56 6,2 Gugus Bola (XI) Sagittarius

56 6779 5,0’ 19 16,6 +30 10 8,7 Gugus Bola (X) Lyra
57 6720 1,4’ x 1,0’ 18 53,4 +33 02 9,0 Nebula Ring (Planetary Nebula) Lyra
58 4579 4,5’ x 3,7’ 12 37,6 +11 49 9,9 Galaksi Spiral Batang (SBc) Virgo
59 4621 2,6’ x 1,6’ 12 42,0 +11 39 10,0 Galaksi Ellips (E) Virgo
60 4649 3,4’ x 2,8’ 12 43,6 +11 33 9,0 Galaksi Ellips (E) Virgo

61 4303 5,5’ x 5,0’ 12 22,0 +04 28 9,6 Galaksi Spiral (SBc) Virgo
62 6266 6,3’ 17 01,3 -30 07 6,6 Gugus Bola (IV) Scorpio
63 5055 10,2’ x 6,0’ 13 15,7 +42 01 8,9 Galaksi Spiral (Sb) Canes Venatici
64 4826 7,4’ x 4,2’ 12 56,8 +21 31 8,5 Galaksi Spiral (Sb) Coma Berenices
65 3623 8,1’ x 2,5’ 11 18,9 +13 07 9,4 Galaksi Spiral (Sa) Leo

66 3627 7,8’ x 3,6’ 11 20,2 +13 01 9,0 Galaksi Spiral (Sb) (Pasangan M65) Leo
67 2682 38’ 8 51,0 +11 49 6,1 Gugus Terbuka (f) Cancer 200
68 4590 9,8’ 12 39,5 -26 45 8,2 Gugus Bola (X) Hydra
69 6637 3,8’ 18 31,4 -32 21 8,0 Gugus Bola (V) Sagittarius
70 6681 4,1’ 18 43,3 -32 18 8,1 Gugus Bola (V) Sagittarius

71 6838 6,1’ 19 53,7 +18 47 7,6 Gugus Bola (?) Sagitta
72 6981 5,1’ 20 53,4 -12 33 9,3 Gugus Bola (IX) Aquarius
73 6994 2,8’ 20 59,1 -12 38 9,1 Gugus Terbuka (?) Aquarius 4
74 628 12’ x 12’ 1 36,7 +15 47 9,3 Galaksi Spiral (Sc) Pisces
75 6864 4,6’ 20 06,1 -21 55 8,6 Gugus Bola (I) Sagittarius

76 650-51 2,6’ x 1,5’ 1 42,0 +51 34 11,4 Planetary Nebula Perseus
77 1068 5,2’ x 4,3’ 2 42,9 -00 00 8,9 Galaksi Spiral (Sb) Cetus
78 2068 8’ x 6’ 5 46,8 +00 13 8,3 Nebula Emisi Orion
79 1904 7,8’ 5 24,3 -24 31 7,5 Gugus Bola (V) Lepus
80 6093 5,1’ 16 17,1 -22 59 7,5 Gugus Bola (II) Scorpio

81 3031 24,0’ x 13,2’ 9 55,6 +69 04 7,0 Galaksi Spiral (Sb) Ursa Major
82 3034 8,9’ x 2,6’ 9 56,0 +69 42 8,4 Galaksi Tak Beraturan (Irr / Io) Ursa Major
83 5236 10,5’ x 9,3’ 13 37,1 -29 52 7,6 Galaksi Spiral (Sc) Hydra
84 4374 2,6’ x 2,1’ 12 25,1 +12 53 9,4 Galaksi Ellips (E) Virgo
85 4382 4,6’ x 3,2’ 12 25,3 +18 11 9,3 Galaksi Ellips (E) Coma Berenices

86 4406 3,4’ x 2,4’ 12 26,2 +12 56 9,2 Galaksi Ellips (E) Virgo
87 4486 3,8’ x 3,5’ 12 30,8 +12 23 8,7 Galaksi Ellips (E0p) Virgo
88 4501 6,0’ x 3,3’ 12 32,0 +14 25 9,5 Galaksi Spiral (Sc) Coma Berenices
89 4552 2,0’ x 2,0’ 12 35,6 +12 33 10,3 Galaksi Ellips (E) Virgo
90 4569 7,1’ x 3,3’ 12 36,8 +13 10 9,6 Galaksi Spiral (Sb) Virgo

91 4548 4,8’ x 3,9’ 12 35,4 14 29 9,5 M58? Galaksi Spiral (SBb) Coma Berenices
92 6341 12,2’ 17 17,1 +43 09 6,4 Gugus Bola (IV) Hercules
93 2447 13’ 7 44,5 -23 52 6,5 Gugus Terbuka (g) Puppis 104
94 4736 7,4’ x 5,9’ 12 51,0 +41 07 8,3 Galaksi Spiral (Sb) Canes Venatici
95 3351 6,3’ x 4,5’ 10 43,9 +11 42 9,8 Galaksi Spiral Batang (SBb) Leo

96 3368 5,4’ x 3,8’ 10 46,8 +11 49 9,3 Galaksi Spiral (Sa) Leo
97 3587 200’ 11 14,9 +55 02 11,1 Nebula Owl (Planetary Nebula) Ursa Major
98 4192 8,1’ x 2,5’ 12 13,8 +14 54 10,2 Galaksi Spiral (Sb) Coma Berenices
99 4254 5,2’ x 4,8’ 12 18,8 +14 25 9,9 Galaksi Spiral (Sc) Coma Berenices
100 4321 6,3’ x 6,0’ 12 22,9 +15 49 9,4 Galaksi Spiral (Sc) Coma Berenices

101 5457 24,5’ x 23,4’ 14 03,2 +54 21 7,9 Galaksi Spiral (Sc) Ursa Major
102 5866 2,4’ x 1,3’ 15 05,1 +55 57 11,5 Galaksi Spiral (Sa) (M101?) Ursa Major
103 581 7,1’ 1 33,2 +60 42 6,9 Gugus Terbuka (d) Cassiopeia 73
104 4594 6,9’ x 2,5’ 12 39,9 -11 37 8,3 Galaksi Spiral Sombrero (Sa) Virgo
105 3379 2,4’ x 2,1’ 10 47,8 +12 35 9,7 Galaksi Ellips (E) Leo

106 4258 18,6’ x 7,6’ 12 19,0 +47 18 8,4 Galaksi Spiral (Sb) Canes Venatici
107 6171 7,8’ 16 32,5 -13 03 9,2 Gugus Bola (X) Ophiuchus
108 3556 8,3’ x 2,1’ 11 11,6 +55 41 10,5 Galaksi Spiral (Sb) Ursa Major
109 3992 6,9’ x 4,5’ 11 57,6 +53 22 10,0 Galaksi Spiral Batang (SBc) Ursa Major
110 205 10’ x 5’ 0 40,3 +41 41 9,4 Galaksi Ellips (Ep / S01) Andromeda

Adapun mengenai jenis obyek langit yang terkait dengan data Messier seperti gugus bintang, akan dibahas pada artikel lainnya.

Catatan:
Tabel ini disusun dan dilengkapi dengan membandingkan beberapa referensi, awalnya digunakan untuk kepentingan pelatihan olimpiade astronomi. (Widya Sawitar – Himpunan Astronomi Indonesia – 2006)


Lylie_Gorgeous

Tidak ada komentar :

Posting Komentar