Jumat, 01 April 2011

7 Kebiasaan Untuk Meningkatkan Daya Ingat Otak | Tips

daya ingat Orang-orang berdaya ingat kuat memiliki beberapa kebiasaan yang tidak akan mereka lewatkan tiap harinya. Melatih kebiasaan itu mungkin bisa membuat Anda menjadi salah satu dari mereka yang berdaya ingat kuat.

Melindungi dan meningkatkan kemampuan otak sangatlah mudah. Cukup melatih beberapa kebiasaan kecil dan ubah pola hidup yang tidak baik. Otak akan tetap hidup bahkan meningkat kemampuannya jika terus dilatih dan digunakan.

Sebuah survei online dilakukan oleh para peneliti Australia terhadap 29.500 orang responden yang telah diseleksi dan termasuk kategori orang-orang yang memiliki daya ingat kuat. Dikutip dari Prevention, ini dia 7 kebiasaan sederhana mereka yang berdaya ingat kuat yang bisa Anda terapkan sehari-hari untuk meningkatkan kemampuan otak :

1. Tidak mengonsumsi alkohol
Mereka dengan memori yang kuat ternyata jarang mengonsumsi minuman2 beralkohol, karena ternyata alkohol dapat merusak sistem saraf dan melemahkan kemampuan otak.

2. Menonton televisi tidak lebih dari satu jam setiap harinya
Orang-orang berdaya ingat kuat jarang melihat tontonan2 yang tidak terlalu penting, kecuali tontonan yang sifatnya mengedukasi. Mereka lebih sering membaca ketimbang menonton.

3. Sering membaca novel
Dengan membaca novel, otak akan dilatih berpikir dan menebak-nebak apa yang akan terjadi. Alur cerita novel yang berliku-liku akan membuat otak terus berpikir tapi dalam bentuk petualangan otak yang lebih menarik dan seru.

4. Selalu menyilang-nyilangkan dan menyambung-nyambungkan data
Kemampuan otak akan terus meningkat ketika data yang masuk ke dalamnya terhubung satu sama lain. Dengan menghubung2kan seperti itu, sebuah data akan tersimpan dan tertanam dalam otak lebih kuat lagi.

5. Tidak pernah lupa mengonsumsi ikan
Ikan diketahui merupakan sumber protein yang berfungsi meregenerasi sel-sel mati. Sel-sel otak pun harus terus diregenerasi. Beberapa jenis ikan seperti salmon dan sarden mengandung omega 3 yang sangat baik untuk perkembangan sel-sel otak dan kemampuan mengingat seseorang.

6. Meminum teh atau kopi
Teh dan kopi mengandung kafein yang bisa memacu kerja jantung dan otak untuk terus terjaga dan bekerja lebih baik lagi. Namun konsumsi yang berlebihan, terutama kopi bisa berakibat fatal. Minumlah dalam dosis yang sewajarnya.

7. Selalu membuat catatan dalam bentuk jurnal atau notes kecil.
Data yang masuk ke otak kita tanpa tercatat mungkin saja menempe dan mungkin juga tidak. Namun jika data tersebut dicatat, maka kita dapat melihatnya kembali ketika lupa. Mencatat juga ternyata bisa meningkatkan kemampuan otak untuk menghafal hingga 20 persen.


Lylie_Gorgeous

Tips Menghilangkan Sakit Kepala Tanpa Obat

sakit kepala Sakit kepala termasuk penyakit yang sering dirasakan oleh siapapun. Orang biasanya akan segera mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan sakit di kepalanya. Tapi ada beberapa cara yang bisa meringankan sakit kepala tanpa obat.

Cuaca yang tidak menentu, kepanasan, dehidrasi, stres, gugup, demam dan gangguan-gangguan tubuh lain biasanya akan menyebabkan reaksi sakit di bagian kepala.

Obat biasanya menjadi pilihan untuk meredakan sakit kepala. Tapi beberapa obat dapat menyebabkan efek samping, seperti adiksi (ketergantungan) dan alergi.

Tanpa harus mengonsumsi obat, ada beberapa cara yang dapat meredakan sakit kepala, termasuk dengan menggunakan barang-barang yang ada di rumah.

Dilansir dari HealthMad, berikut 7 cara yang bisa meredakan sakit kepala tanpa harus mengonsumsi obat:

1. Tidur
Saat mengalami sakit kepala, tidur adalah solusi yang mudah dan tepat. Tidur dapat membantu meringankan sakit kepala dan menyegarkan tubuh kembali.

2. Minum teh hitam
Antioksidan dalam teh hitam, bisa membantu meringankan sakit kepala karena kepanasan. Jika dibandingkan teh hijau, teh hitam mengandung lebih banyak efek yang bisa meredakan sakit di kepala.

3. Makanan dan air
Sakit kepala juga sering diakibatkan oleh dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan. Minum cukup air, dapat meringankan sakit di kepala. Selain minum air, orang yang sakit kepala harus mendapat makanan yang cukup. Hal ini penting untuk membantu menstabilkan fungsi tubuh seperti sedia kala, sehingga dapat meringankan sakit kepala.

4. Mencari udara segar
Udara segar dan sejuk dapat mengurangi ketegangan di kepala, yang pada akhirnya juga dapat meredakan sakit kepala.

5. Gunakan kain lembab
Tempelkan kain lembab di dahi selama beberapa menit kemudian cobalah untuk berbaring. Kain lembab ini akan meredakan ketegangan yang terjadi di kepala. Selain kain, Anda juga bisa menggunakan handuk dingin atau basah.

6. Gunakan air dingin
Selain diminum, air dingin yang ditempelkan di belakang telinga dan pangkal leher juga dapat meringankan ketegangan di kepala.

7. Membuat kantong es
Dengan membuat dan meletakkan kantong es dengan menggunakan plastik atau kantong lainnya di kepala, dapat secara efektif meringankan sakit di kepala.
(KIR 31)

Lylie_Gorgeous

Bagaimana Air Mendidih Tanpa Gravitasi ?

Bagaimana Air Mendidih Tanpa Gravitasi ? [ VIDEO ]
yudhi XIII, Senin, 07 Maret 2011

Saat mendidih, air biasanya mengeluarkan gelembung-gelembung yang bergerak ke permukaan air, meletup dan kemudian menguap di udara. Namun apa yang terjadi jika air dididihkan di ruang angkasa yang tanpa gravitasi?

Pergerakan zat cair sangat dinamis. Sedemikian kompleksnya, fisikawan tidak mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi jika kita memanaskan air hingga mendidih di kawasan tanpa gravitasi. Untuk itu, sejumlah peneliti melakukan eksperimen.

Dari pengujian, ternyata, meski air tetap mendidih, namun gelembung udara yang muncul pada air mendidih di ruang angkasa menyatu menjadi sebuah gelembung besar dan tidak menyembul ke permukaan. Lihat video: Air Mendidih Tanpa Gravitasi.

http://video.vivanews.com/read/13255-air-mendidih-tanpa-gravitasi_1

Ilmuwan menyimpulkan, rupa gelembung didihan air seperti itu akibat tidak adanya konfeksi dan daya apung – dua fenomena yang diakibatkan oleh gravitasi. Di bumi, efek dari konfeksi dan daya apung bisa kita lihat di panci saat memasak air hingga mendidih.

Menurut peneliti, banyak hal yang bisa dipelajari dari eksperimen mendidihkan air di ruang angkasa. Seperti dikutip dari NASA Science News, 7 Maret 2011, mempelajari bagaimana cairan mendidih di ruang angkasa bisa mendekatkan pada penemuan sistem pendinginan efisien pesawat.

Manfaat lain, eksperimen ini juga bisa digunakan untuk mendesain pembangkit listrik di stasiun ruang angkasa yang memanfaatkan sinar matahari untuk mendidihkan cairan dan membuat uap air yang kemudian akan memutar turbin dan menghasilkan listrik.
(KIR 31)

Lylie_Gorgeous

Astro link

Periodicals

*

Sky and Telescope - On Line http://www.skyandtelescope.com/
*

Astronomy Magazine http://www.astronomy.com/
*

Astronomy Technology Today http://www.astronomytechnologytoday.com/

Other Clubs

*

Connecticut
*

Astronomical Society of New Haven, Connecticut http://www.asnh.org
*

Litchfield Hills Amateur Astronomy Club. http://lhaac.shutterfly.com/
*

Mattatuck Astronomical Society, Waterbury, Connecticut http://www.mastransit.org/
*

Thames Amateur Astronomical Society http://www.taasct.com/taasct/index.html
*

The Astronomical Society of Greenwich http://www.seocom.com/asg/
*

Westport Astronomical Society http://www.was-ct.org/index.html
*

Fairfield County Astronomical Society. http://www.stamford-observatory.com
*

Boothe Memorial Astronomical Society http://www.bmas.org/
Massachusetts
*

Amherst Area Astronomy Association: http://www.amastro.org/
*

Arunah Hill Natural Science Center, Cummington, Massachusetts http://www.arunah.org/
*

ATMs of Boston, Massachusetts http://www.atmob.org/
*

Springfield Stars Club http://www.reflector.org/
*

Aldrich Astronomical Society, Worcester, MA. http://www.AldrichAstro.org/
*

Astronomy Association, http://www.astronomyassociation.org/ Association of local, like minded, astronomy groups for sharing venues.
*

Vermont
*

Stellafane, Springfield, Vermont http://www.stellafane.org/
*

Vermont Astronomical Society http://www.vtastro.org/
*

Rhode Island
*

Skyscrapers, Rhode Island www.theskyscrapers.org
*

Pennsylvania
*

Cherry Springs State Park Dark Sky Preserve, Cherry Springs
*

New York
*

Rockland Astronomy Club, (RAC) http://www.rocklandastronomy.com/
*

RAC hosts NEAF, NEAIC and the NSSP every year NEAF link, http://www.rocklandastronomy.com/NEAF/index.html
*

NEAF Solar Star Party (NSSP), http://www.neafsolar.com/barlowbob.html NSSP History. http://www.neafsolar.com/bb/nssphistory.html
*
Amateur Astronomers Association of New York http://www.aaa.org/
*

Catskills Astronomy Club www.catskillsastro.org
*
Westchester Amateur Astronomers, Inc. http://www.westchesterastronomers.org/

Major Organizations

*

British Astronomical Association http://www.britastro.org/
*

Royal Astronomical Society http://www.ras.org.uk/
*

The Planetary Society http://www.planetary.org/
*

National Space Society http://www.nss.org
*

American Association of Amateur Astronomers http://www.astromax.com/
*

Night Sky Network - JPL/PlanetQuest resource http://nightsky.jpl.nasa.gov/
*

Connecticut Science Fair - www.ctsciencefair.com

Observatories and Institutions

*

Wesleyan Astronomy Department Homepage at http://www.wesleyan.edu/astro/
*

Central Connecticut State University Astronomy Department at http://www.ccsu.edu/astronomy
*

Spitzer Space Telescope http://www.spitzer.caltech.edu/index.shtml
*

Big Bear Solar Observatory http://www.bbso.njit.edu
*

The Leicester University Astronomy Society Homepage at http://www.star.le.ac.uk/astrosoc/
*

Mt. Wilson Observatory at http://www.mtwilson.edu
*

See the Large Angle and Spectrometric Coronagraph Experiment (LASCO) and the NASA / ESA Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) at http://sohowww.nascom.nasa.gov/data/realtime/realtime-c3.html
* Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics http://cfa-www.harvard.edu/
*

For near Earth asteroids: http://neo.jpl.nasa.gov/
*

Jet Propulsion Laboratory http://jpl.nasa.gov/
*

And for official announcements of _all_ new objects: http://cfa-www.harvard.edu/iau/cbat.html
*

General Astronomy Daily News: http://www.spaceweather.com

Dealers & Manufacturers
This section is a members quick reference resource and does not imply an endorsement by ASGH
Listings may include past vendors and manufacturers who have assisted StarConn

*

Camera Concepts and Telescope Systems a regular supporter of StarConn, located in NY - http://www.cameraconcepts.com/
*

High Point Scientific dealer in telescopes, CCD's, eyepieces and accessories http://www.highpointscientific.com
*

RITI, (Reading Information Technology Incorporated), Lunar Map Pro Software for Windows http://www.riti.com/
*

Scoptronix eyepieces and digital camera accessories http://www.scopetronix.com
*

Celestron International telescope, eyepiece and accessories manufacturer http://www.celestron.com
*

The GlareBuster residential outdoor lighting to reduce light pollution http://theglarebuster.com
*

Orion Telescopes and Binoculars http://www.telescope.com
*

Protostar diagonal mounts and secondary mirrors http://www.fpi-protostar.com
*

Astrosystems diagonal mounts, Telekit, scope coats and more http://www.astrosystems.biz
*

Software Bisque planetarium software and computerized mounts http://www.bisque.com
*

Meade telescopes and accessories http://www.meade.com
*

Televue eyepieces and refracting telescopes http://televue.com/
*

StellarVue - makers of fine refracting telescopes http://www.stellarvue.com
*

RF Royce precision optics and mirrors http://www.rfroyce.com
*

University Optics telescope accessories http://universityoptics.com
*

Starizona dealer in telescopes and accessories http://starizona.com
*

AstroTrac - makers of portable tracking solution http://www.astrotrac.com
*

OPT = West Coast dealer http://www.optcorp.com
*

Astronomics OK premiere Celestron/Meade dealer - http://www.astronomics.com
*

Edmund Optics supplier of optics, imaging, and photonics technology- www.edmundoptics.com

Club Members Sites

*

Bob Gendler CCD Photographs. These are a must-see at http://www.robgendlerastropicscom/ He has a large collection up now and they are superb. Adjectives fail...
*

Joe Roberts AstroPhotography http://www.rocketroberts.com/astro/astrophot.htm
*

ARIZONA SKY PAGES Tom Polakis, former ASGH & Skyscrapers member, has his own web page entitled "Arizona Sky Pages". He shows his skill at CCD & astrophotography by showing his many photos of deep sky objects. To view his web page go to www.psiaz.com/polakis

Planetary

*

Solar System Simulator (check out Saturn's moons, Jupiter's great red spot, Mars features, etc.): http://space.jpl.nasa.gov/
*

The Nine Planets. An overview of the history, mythology, and current scientific knowledge of each of the planets and moons in our solar system by Bill Arnett. http://www.nineplanets.org
*

SEDS Students for the Explorations & Development of Space. http://www.seds.org/
*

Los Alamos National Observatory http://www.lanl.gov/milagro/
*

PlanetQuest - New World Atlas, charts of extra-solar planets: http://planetquest1.jpl.nasa.gov/atlas/atlas_index.cfm

General Interest

*

Sky Maps.com FREE sky maps each month for you to explore, learn and enjoy the night sky http://SkyMaps.com/ Your sky maps provided at your observing session at the Van Vleck Observatory are with permission of Sky Maps.com!
*

Let's Talk Stars, David Levy's Talk Radio. http://www.letstalkstars.com/
*

Jerry Lodriguss Catching the Light Astro Photography site http://www.astropix.com
*

Jeff De Tray's Site for beginners with how-to's is at www.astronomyboy.com
*

Aurora Activity Observation Network: http://www.spacew.com/www/auroras.html
*

S*T*A*R Astronomy http://www.starastronomy.org It has EVERYTHING, including telescope making.
*

Wonder what satellites are in your sky tonight? GSOC Satellite Predictions (GSOC): http://www.heavens-above.com/
*

Astronomy Picture of the Day. http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/astropix.html
*

International Space Station. http://spaceflight.nasa.gov/station
*

Spaceflight: http://spaceflight.nasa.gov/
*

SkyView Virtual Observatory: http://skyview.gsfc.nasa.gov/
*

Earth Centered Universe Homepage (Planetarium Software): http://www.nova-astro.com/
*

Stars and Constellations: http://www.astro.wisc.edu/~dolan/constellations/constellations.html
*

J-Pass 2.5 (NASA's satellite prediction program): http:/science.nasa.gov/Realtime/JPass/20/
*

http://www.badastronomy.com/ An eclectic site offering news and information on a wide variety of astronomy related subjects.
*

European Southern Observatory, (ESO), http://www.eso.org/public/
*

Asteroid Occultation Section of IOTA International Occultation Timing Association http://www.anomalies.com/iotaweb/index.htm (Also, see the Lunar Occultation Section, a sister site)
*

The Astronomy Net - Astronomy resources, searchable forums and searchable lists of organizations, suppliers and manufacturers providing astronomy services. http://www.astronomy.net/ [ASGH is now listed in astronomy clubs at http://www.astronomy.net/astroguide/lists/club/]
*

Dark Sky Site listing from Phil Harrington: www.philharrington.net/dssd.htm
*

Cloudy Nights Telescope Review Forum. http://www.cloudynights.com/ Membership based forum - no charge.

Telescope Making

*

Some interesting links from the personal web site of Scott Berfield. Telescope Making - CCD and Photo imaging - Software & Applets - Astronomy Links at http://www.berfield.com/main.html
*

ATM's Resource List, an internet resource for Telescope Makers, Amateur Opticians, and Amateur Astronomers for over seven years http://www.amateurtelescopemaker.com
* The ATM's Workshop Projects, Tips, and Techniques for the Amateur Telescope Maker http://www.atm-workshop.com/
*

Amateur Telescope Making: http://www.astronomydaily.com/preview.html
*

Mel Bartels' Home Page Motorize Your Telescope and add computer control. Lots of great stuff. http://www.bbastrodesigns.com
*

Dan's Astronomy Software Collection Lots of good programs. http://www.midnightkite.com/software.html
*

Messier Marathon Observer's Results - A page of nationwide results http://seds.lpl.arizona.edu/messier/xtra/marathon/results.html
*

Phil Harrington, author of Star Ware at http://www.philharrington.net
*

The ATM Site: www.atmsite.org
*

San Francisco Sidewalk Amateur Astronomers - How to Build a Dobsonian Telescope: http://members.aol.com/sfsidewalk/cdobplans.htm



Lylie_Gorgeous

Rabu, 30 Maret 2011

Soal Penyisihan I Lomba Cepat Tepat Astronomi Pekan Astronomi Jakarta 2007

Soal Penyisihan I
Lomba Cepat Tepat Astronomi
Pekan Astronomi Jakarta 2007


Petunjuk Umum
1. Periksa jumlah halaman, soal terdiri dari 5 halaman.
2. Tulislah nama, alamat sekolah dan bubuhkan tanda tangan pada lembar jawaban yang tersedia.
3. Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang anda anggap mudah.
4. Periksa dahulu pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas lomba.
5. Lembar jawaban harus bersih dan rapi.
6. Seluruh jawaban diisi pada lembar jawaban.
7. Dilarang menggunakan Kalkulator atau pun alat bantu hitung lainnya.
a b c d
8. Cara pengisian lembar jawaban yang BENAR

9. Silang jawaban yang anda anggap benar dengan menggunakan pulpen (tidak diperkenankan menggunakan pensil dan spidol)
10. Waktu : 60 menit


I. Pilihlah Ganda

1. Gerhana Bulan mempunyai beberapa bentuk diantaranya adalah sebagai berikut, kecuali .....

a. Gerhana Cincin c. Gerhana Parsial
b. Gerhana Penumbra d. Gerhana Bulan Total.

2. Magnitudo yang dimiliki oleh bintang terang adalah....

a. -9
b. -5
c. 0
d. +5

3. Rasi ini sering dimanfaatkan oleh para pelaut sebagai pedoman arah mata angin, rasi ini adalah.....

a. Scorpio
b. Sagitarius
c. Crux
d. Pegasus

4. Unsur kimia yang paling banyak di suatu bintang yang berwarna Biru adalah....

a. H
b. He
c. N
d. O2

5. Wahana Antariksa yang bernama New Horizons adalah sebuah wahana yang ditujukan ke planet....

a. Jupiter
b. Saturnus
c. Uranus
d. Pluto

6. Diantara planet-planet berikut ini, planet yang tidak pernah terokultasi / tertutup oleh Bulan Purnama adalah.....

a. Mars
b. Merkurius
c. Uranus
d. Neptunus



7. Planet Neptunus ditemukan dengan mempelajari deviasi pada orbit planet lainnya. Nama planet lainnya ini adalah....

a. Mars
b. Saturnus
c. Jupiter
d. Uranus

8. Laika, adalah hewan yang pertama kali dibawa ke luar angkasa sebagai eksperimen mengenai adaptasi makhluk hidup. Apa hewan tersebut....

a. Kucing
b. Kera
c. Anjing
d. Kelinci

9. Ketika partikel-partikel Matahari tertangkap oleh medan magnetosfer Bumi, maka kita dapat menyaksikan....
a. Perubahan suhu yang ekstrem
b. Tropical storms
c. Aurora
d. Warna kemerah-merahan yang sering kita lihat ketika Matahari terbenam

10. Suatu ketika aksensiorekta dan deklinasi Matahari berhimpit dengan aksensiorekta dan deklinasi Bulan. Pada kejadian ini yang dapat kita lihat adalah....

a. Gerhana Bulan Total
b. Gerhana Bulan Parsial
c. Gerhana Matahari
d. Gerhana Matahari Parsial

11. Nix dan Hydra merupakan satelit yang baru-baru ini ditemukan di planet….

a. Saturnus
b. Uranus
c. Neptunus
d. Pluto

12. Dua Bintang memiliki aksensiorekta yang sama dan deklinasi yang besarnya sama, tapi tandanya berlawanan. Jika Bintang A berada di utara ekuator langit dan Bintang B di selatan ekuator langit, maka….
a. Bintang A lebih dulu terbit bila diamati dari Jepang
b. Bintang A lebih dulu terbit bila diamati dari Sydney
c. Bintang A lebih dulu terbit bila diamati dari Pontianak
d. Dari daerah di lintang lebih besar 23.5 derajat (baik utara maupun selatan) kedua Bintang akan terbit secara bersamaan

13. Satelit di sistem tata surya kita yang mempunyai atmosfer lebih rapat dari pada atmosfer Mars adalah....

a. Io
b. Bulan
c. Europe
d. Titan

14. Paradoks apa yang menyatakan mengapa langit tidak dipenuhi dengan cahaya jika alam semesta ini tak terbatas dan dipenuhi bintang secara seragam....

a. Olber
b. Greighem
c. Schuller
d. Miller

15. Variabel Cepheid, adalah suatu sistim perhitungan yang digunakan oleh para astronom untuk menghitung....

a. Ukuran objek
b. Kecepatan
c. Komposisi kimia
d. Jarak

16. Pembuktian bahwa Bumi berbentuk sebuah bola dan sekaligus menghitung diameter Bumi dengan menggunakan bayang-bayang tongkat dibuktikan oleh....

a. Plato
b. Archimedes
c. Erasthothenes
d. Stephen Hawking

17. Sekitar tanggal 22 Desember saat Matahari di titik kulminasi bawah, titik Aries berhimpit dengan titik….

a. Zenith
b. Timur
c. Nadir
d. Barat

18. Dari gambar di samping, ketinggian Bintang Polaris 300 dari horison utara. Perkirakan berapa lintang tempat pengamat tersebut….

a. 300 LU
b. 300 LS
c. 900 LU
d. 700 LU







19. Dari gambar di samping, sebuah rasi bintang dipotret dengan kamera SLR menghasilkan jejak bintang dengan sudut 200. Berapa lama penyinaran pada film negatif pada gambar tersebut….
a. 1 jam 5 menit
b. 2 jam 10 menit
c. 2 jam 15 menit
d. 1 jam 20 menit








20. Sekitar jam 05.00 pagi, teman saya melihat Bulan dengan ketinggian 150 dari ufuk barat. Berapa usia Bulan pada saat itu….

a. 10-12 hari
b. 13-14 hari
c. 15-16 hari
d. 18-19 hari

21. Seorang pengamat di kutub utara menyaksikan Matahari dengan ketinggian 50. Pada tanggal berapakah jika Matahari pada ketinggian tersebut….

a. 10 April
b. 15 April
c. 13 Mei
d. 17 Juni

22. Paralaks bintang Altair dilihat dari Bumi 0,2 detik busur. Berapakah jarak Altair dari Bumi ….

a. 16,3 TC
b. 17,3 TC
c. 18,3 TC
d. 19,3 TC

23. Sebuah Bintang A memiliki magnitudo mutlak +6. Berapakah magnitudo mutlak Bintang yang lebih cerah 100.000 kali lipat dibanding dengan Bintang A….

a. – 2,5
b. – 3,5
c. – 4,5
d. – 5,5

24. Berapakah besarnya energi Matahari yang diterima planet Neptunus apabila jarak Neptunus – Matahari = 30 SA, sementara besarnya energi Matahari yang diterima Bumi adalah 1380 W/m2 ......
a. 1,23 W/m2
b. 1,33 W/m2
c. 1,43 W/m2
d. 1,53 W/m2

25. Jika sekarang Bintang X terbit jam 20.00 WIB, maka 2 hari yang lalu Bintang X terbit jam....

a. 19.45 WIB
b. 19.50 WIB
c. 19.52 WIB
d. 19.55 WIB

26. Di kota A, sebuah tongkat sepanjang 50 cm dipancangkan tegak lurus di tanah sehingga tongkat tidak membentuk bayangan. Pada saat yang sama sebuah tongkat dipancangkan di kota B dengan panjang tongkat 50 cm dan membentuk bayangan dengan panjang 50 cm dari titik tegak tongkat. Diketahui diameter Bumi 12.720 km. Hitung berapa jarak antara kedua tongkat tersebut….

a. 4992,6 km
b. 5000,4 km
c. 4725,7 km
d. 4250,5 km

27. Pada tanggal 28 Agustus 2007 yang lalu, terjadi Gerhana Bulan Total. Seorang pengamat di Jakarta menyaksikan Bulan terbit dengan azimuth 1000. Berapa azimuth Bulan pada saat terbenam di ufuk barat….

a. 2600
b. 700
c. 2800
d. 1800

28. Sebuah rover berjalan di kutub selatan Ganymede dan terlihat setengah bagian kanan planet Jupiter terang dan setengah lagi gelap. Maka pada saat itu fase dari Ganymede jika dilihat dari Jupiter adalah….

a. Kuartir awal
b. Purnama
c. Kuartir akhir
d. Bulan mati

29. Dimanakah posisi Galaksi Andromeda (AR 0 jam 40 menit, Deklinasi +410) pada bola langit jam 18.00 WIB tanggal 30 Desember 2007….
a. 3580 di sebelah barat meridian dan 410 di selatan ekuator langit
b. 3580 di sebelah timur meridian dan 410 di selatan ekuator langit
c. 3580 di sebelah barat meridian dan 410 di utara ekuator langit
d. 3580 di sebelah timur meridian dan 410 di utara ekuator langit

30. Di lokasi Y Bulan tampak tepat berada di atas zenith pengamat. Sedangkan pada waktu yang sama di lokasi X, tampak Bulan dengan ketinggian 600 dari ufuk timur. Koordinat geografis lokasi X 1250 BT. Perkirakanlah posisi koordinat geografis lokasi Y….

a. 1050 BT
b. 1100 BT
c. 1450 BT
d. 1550 BT





Keterangan :

g = 9,8 m/s2



Lylie_Gorgeous

MESSIER CATALOGUE

MESSIER CATALOGUE

Widya Sawitar
- Himpunan Astronom Amatir Jakarta
- Planetarium & Observatorium
Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta


Kembali kita meninjau era awal penelitian dunia perbintangan. Bersamaan penelitian Newton dan selanjutnya penelitian Matahari, maka lahirlah sebuah katalog yang disebut katalog Messier. Katalog nebula dan gugus bintang Messier sampai saat ini masih terus digunakan secara luas khususnya oleh para astronom amatir. Awalnya dibuat secara kurang sistematis, dan bahkan kini dapat dikatakan cenderung sebagai tinggalan sejarah penelitian astronomi masa lampau (Bandingkan dengan semisal katalog NGC yang dibuat bersamaan. Lihat bahasan NGC). Katalog Messier dibuat oleh astronom Perancis Charles Messier (1730 – 1817). Tidak disusun atas dasar urutan koordinat langit seperti katalog NGC, namun berdasarkan urutan waktu ditemukan. Yang pertama ditemukan diberi nomor 1, yang kedua berindeks nomor 2, dst. Semisal temuan pertamanya, yaitu Nebula Kepiting (Crab Nebula, 12 September 1758, 14 hari setelah dia menemukan sebuah komet) diberi indeks M1 (Messier 1).
Keunikan dari lahirnya katalog ini, bahwa pada awalnya untuk membedakan tampilan secara fisik dari komet di kubah langit dengan latar belakang bintang-bintang. Hal ini pula yang nantinya membuat Messier dikenal dengan julukan pemburu komet. Julukan yang diberikan oleh raja Perancis, Louis XV. Dalam hal penelitian komet itu sendiri, hasil murni temuannya tidak kurang dari 21 buah komet, sementara lebih dari 50 lainnya juga merupakan obyek penelitiannya.
Pada tahun 1751 saat usia 21 tahun dan setelah orangtuanya wafat, Messier pindah dari tempat tinggalnya di Badonvillier-Lorraine ke Paris. Dia lalu bekerja pada astronom J. N. Delisle (1685 – 1768) di observatoriumnya. Berlokasi di puncak menara milik hotel de Cluny - Paris. Baru tahun 1754, Messier secara penuh menjadi pengamat profesional.
Pada tahun-tahun tersebut, sedang ramainya persiapan untuk membuktikan kebenaran hasil perhitungan Edmund Halley (1656 – 1742, astronom Inggris) terhadap datangnya sebuah komet yang akan tampak tahun 1758-1759. Hampir 18 bulan pengamatan dipandu oleh data Delisle, ternyata tidak membuahkan hasil. Justru yang melihat komet pertama kali adalah seorang petani dari Prohlitz dekat Dresden-Saxony-Jerman, yaitu Johann Georg Palitzsch pada hari Natal tahun 1758 (saat itu Halley sudah wafat, dan sebagai penghargaan akan kebenaran hasil perhitungannya – komet ini lalu diberi nama komet Halley). Mengapa Messier gagal sebenarnya karena data panduannya dari Delisle tidak akurat. Baru pada 21 Januari 1759 akhirnya Messier menemukan komet tersebut.
Kendati Messier mencoba mendata obyek gugus bintang dan nebula sebagai pembeda dengan komet sedemikian lahirlah katalog buatannya, bukan berarti semua obyek dalam katalognya murni temuannya. Ada juga yang sebenarnya telah dibuat datanya oleh astronom sebelumnya. Misal M1 yang telah diketahui sejak peristiwa ledakan bintangnya (supernova) tahun 1054 (SN1054). Juga M2 (gugus bola di Aquarius), telah ada dalam buku catatan Halley. Atau dia juga meneliti ulang beberapa nebula temuan Hevelius (Johannes Hevelius, 1611 – 1687). Sementara M40, merupakan bintang ganda dan tidak menampakkan tanda-tanda fisik nebula dan sebenarnya obyek ini sempat diabaikan atau dihilangkan.
Data pertama katalog buatan Messier dipaparkan tahun 1771 di French Academy terdiri dari 45 obyek (terakhir M45 yaitu gugus terbuka Pleiades atau Seven Sisters, di Indonesia dikenal sebagai Lintang Kartika). Namun, baru dipublikasikan tahun 1774. Kemudian pada tahun yang sama dengan penemuan planet Uranus oleh Sir Friederich Wilhelm Herschel (astronom amatir Hanoverian-Inggris yang juga seorang musisi, 1738 – 1822, dikenal sebagai William Herschel), yaitu tahun 1781, obyek langit Messier sudah mencapai 68 buah. Ini dipublikasikan pada buku tahunan astronomi atau almanak Connaissance des Temps. Juga tambahan dari juniornya, Pierre Mechain (Pierre Francois Andre Mechain, 1744 – 1805) yang berhasil menemukan 30 nebula (1780 – 1781). Setelah ditelusuri oleh Messier, akhirnya sebanyak 27 obyek diantaranya dimasukkan ke dalam katalognya. Pada malam pengamatan terakhirnya tanggal 13 April 1781, sebelum masa final pembuatan katalognya, telah ditentukan 100 obyek (M1 – M100). Namun akhirnya diputuskan bahwa 3 obyek lagi yang sebelumnya dilihat Mechain tetapi tidak teramati oleh Messier juga dimasukkan (M101 – M103, dan yang diragukan adalah M102).
Hasil di atas lalu dipublikasikan kembali pada Connaissance des Temps tahun 1784. Setelah diteliti ulang akhirnya diketahui bahwa M101 dan M102 adalah obyek yang sama. Koreksi ini sempat dipublikasikan Mechain di jurnal Histoire milik Berlin Academy (1782), dan suratnya ke Berliner Astronomisches Jahrbuch (6 Mei 1783) yang diterbitkan baru tahun 1786.
Pada kasus M101 ini, dalam A Cycle of Celestial Objects tahun 1844, William Henry Smyth (1788 – 1865, astronom Inggris) menulis bahwa hal ini mungkin karena kesalahan peta langit yang dibuat Messier saat menentukan bintang standard atau bintang acuan ketika menentukan koordinat langit. Bila koreksi dilakukan, maka apa yang dilihat Mechain namun tidak teramati oleh Messier (M102) sebenarnya adalah obyek langit yang baru pada tahun 1910 diidentifikasikan sebagai NGC 5866 yang ditemukan oleh John Herschel (Sir John Frederick William Herschel, 1792 – 1871, putra William Herschel). Kesalahan identifikasi bintang acuan adalah antara theta () Bootis dan omicron () Bootis. Hal ini diakui pula oleh Messier.
Sekarang ini diketahui bahwa M101 secara fisik di kubah langit tampak besar dan seperti kabut. Sementara itu NGC5866 tampak berukuran seperempatnya namun layaknya bintang redup, dan kenampakan laksana nebula justru kurang terlihat. Dapat ditinjau ulang komentar Mechain terhadap M101, sangat kabur (nebula without a star, very obscure, pretty large); sementara M102, sangat redup (very faint, near a star of the 6th magnitude). Jadi M102 juga bukanlah identik dengan NGC5866? Jadi? Perdebatan ini sudah berlangsung lebih dari 150 tahun. Namun demikian, setelah melakukan tinjau ulang pengamatan antara tahun 1994 hingga 2005, bahkan mengikuti runutan kerja Messier dan Mechain termasuk koreksinya terhadap bintang acuan dan sebagainya, akhirnya Steve O’Meara menyimpulkan bahwa M102 bukanlah NGC5866 dan benar bahwa M102 tidak lain adalah M101.
Sementara dalam Berlin Astronomical Yearbook pada tahun 1786, Bode (Johann Ellert Bode, 1747 – 1826, Jerman) memasukkan M46 sampai M100 dan dalam katalog buatannya tahun 1801 yaitu Uranographia, memasukkan M1 – M100. Bode sendiri merupakan salah satu kepala Obsevatorium Berlin yang bersama Titius dari Wittenberg terkenal dengan Aturan Titius-Bode yang menggiring astronom untuk menemukan asteroid (planetoid atau planet minor). Asteroid pertama ditemukan 1 Januari 1801 oleh Giuseppe Piazzi (1746 – 1826).
Pada akhirnya, katalog Messier memuat 110 obyek walau tetap ada 2 diantaranya diidentifikasikan dengan indeks Messier berbeda walau sama obyeknya (M101 dan M102). Atau keraguan, apakah M91 sama dengan M58. Namun demikian, setelah terus ditelusuri datanya, astronom lain mencoba mengidentifikasi kembali dan justru melengkapi katalog tersebut. Tidak lama berselang Mechain menjadi kepala Observatorium di Paris. Adapun Messier wafat pada tanggal 12 April 1817, dalam usia 86 tahun.

New General Catalog (NGC)
New General Catalogue, dibuat oleh Dreyer (John Louis Emil Dreyer, astronom Denmark-Inggris) antara tahun 1888 hingga 1908. Lengkapnya adalah New General Catalogue of Nebulae and Clusters of Stars. Dalam katalog ini terdapat tidak kurang 9416 buah obyek. Diantaranya termasuk obyek Messier dan galaksi. Pertama dimuat dalam Memoirs of the Royal Astronomical Society, vol. xlix, part 1, London, 1888. Diikuti dengan suplemennya yang diterbitkan oleh Dreyer sendiri yang diberi judul Index Catalog of Nebulae Found in the Year 1888 to 1894 di London tahun 1895, dan Index Catalog of Nebulae and Clusters, juga di London tahun 1908. Tidak lama berselang, ditambah lebih dari 1000 obyek lagi oleh kelompok astronom di Marseilles. Sekarang ketiga katalog ini telah disatukan dengan judul Revised New General Catalog of Nonstellar Astronomical Objects yang tetap dikenal dengan singkatan NGC. Sementara yang terdapat dalam katalog suplemen atau Index Catalog, diberi indeks singkatan IC.


Dari Messier hingga Hubble
Baik Messier maupun Herschel praktis hidup sejaman dan uniknya keduanya membuat katalog perbintangan. Herschel mendata tidak kurang dari 2500 obyek langit yang disusun atas dasar data koordinatnya. Pekerjaan ini dilanjutkan oleh putranya yang memang seorang astronom profesional, khususnya data perbintangan di arah langit selatan. Pada tahun 1864, John Herschel mempublikasikan hasilnya dalam katalog berjudul General Catalog of Nebulae yang berisi 5079 nebulae dan gugus bintang. Disusul Dreyer dari Amerika Serikat mempublikasikan katalog NGC-nya.
Baru setelah era mereka inilah astronom manca negara mencoba menelusuri dan bahkan menambah datanya, baik obyek itu berupa gugus bintang, nebula, galaksi, maupun obyek bukan bintang (non-stellar) lainnya. Semisal Earl of Rosse III (Lord Rosse atau William Parsons, 1800 – 1867) dari Irlandia-Inggris yang setelah meneliti beberapa obyek dalam katalog Dreyer pada tahun 1850 menyatakan bahwa nebula tersebut memiliki bentuk spiral. Disebutlah obyek tersebut dengan nama Nebula Spiral (Spiral Nebulae). Yang pertama adalah M51 yang disebutnya Whirlpool Nebula.
Pada tahun 1898, dengan teleskop reflektor berdiameter 90 cm di Observatorium Lick (bandingkan dengan Messier yang memakai teleskop bergaris tengah 9 cm), atau berdiameter 1,5 dan 2,5 meter di Observatorium Mount Wilson akhirnya diketahui bahwa apa yang diidentifikasikan sebagai nebula ternyata banyak yang merupakan ”Nebula Spiral”. Mereka menyebut benda-benda ini, yang tersebar di segenap pelosok langit sebagai Island Universes. Istilah ini merujuk pada Immanuel Kant (1724 – 1804) tahun 1755, seorang filsuf dari Jerman yang bersama dengan Pierre Simon de Laplace (1749 – 1827, seorang ahli Matematika dan sekaligus astronom Perancis) melahirkan teori tentang pembentukan Tata Surya.
Bentukan spiral yang banyak ditemui ini misterinya mulai terkuak antara tahun 1923 hingga 1929 saat Edwin Hubble (1889 – 1953) dari Observatorium Mount Wilson akhirnya menyadari bahwa nebula spiral tersebut adalah galaksi-galaksi di luar galaksi tempat tinggal kita bersama – Bima Sakti atau Milky Way. Penelitian Hubble sendiri melahirkan berbagai istilah dalam penelitian astronomi semisal Klasifikasi Galaksi Hubble, Konstanta Hubble, Radius Hubble (tinjau bahasan galaksi dan kosmologi). Bahkan namanya diabadikan sebagai nama salah satu teleskop angkasa (Hubble Space Telescope, tinjau bahasan wahana antariksa).

Tabel Katalog Messier
Dalam tabel katalog Messier (tabel 1), disertakan penomoran katalog Messier M dan padanannya dengan katalog Dreyer NGC, koordinat atau posisinya dalam ascensiorecta  dan deklinasi  termasuk diameter sudut atau apparent diameter  dan jumlah bintang anggotanya  (rujukan utama: Vehrenberg, 1988), besaran magnitudo semu atau kecerlangan semu mv (rujukan utama: Bakich, 1995), serta jenis obyeknya termasuk klasifikasi dan rasi bintang tempat ditemukannya.

Tabel 1
Katalog Messier
M NGC  Epoch 2000 mv Jenis Obyek (Tipe) Rasi Bintang 
 
h m .. 0 .. ’
1 1952 6’ x 4’ 5 34,5 +22 01 8,4 Nebula Crab (Sisa ledakan SN1054) Taurus
2 7089 11,7’ 21 33,5 -00 50 6,4 Gugus Bola (II) Aquarius
3 5272 18,6’ 13 42,2 +28 23 6,3 Gugus Bola (VI) Canes Venatici 44500
4 6121 22,8’ 16 23,7 -26 31 6,5 Gugus Bola (IX) Scorpio
5 5904 19,9’ 15 18,5 +02 05 6,1 Gugus Bola (V) Serpens

6 6405 26’ 17 40,1 -32 13 5,5 Gugus Terbuka (e) Scorpio 132
7 6475 50’ 17 54,0 -34 49 3,3 Gugus Terbuka (e) Scorpio 130
8 6523 60’x 35’ 18 04,7 -24 20 5,1 Nebula Lagoon (Diffuse Nebula) Sagittarius
9 6333 5,5’ 17 19,1 -18 31 8,0 Gugus Bola (VIII) Ophiuchus
10 6254 12,2’ 16 57,1 -04 07 6,7 Gugus Bola (VII) Ophiuchus

11 6705 12,5’ 18 51,1 -06 16 6,8 Gugus Terbuka (Wild Duck) (g) Scutum 400
12 6218 12,2’ 16 47,2 -01 57 6,6 Gugus Bola (IX) Ophiuchus
13 6205 23,2’ 16 41,7 +36 27 5,9 Gugus Bola (Great Cluster, tipe V) Hercules 500.000
14 6402 6,7’ 17 37,6 -03 15 8,0 Gugus Bola (VIII) Ophiuchus
15 7078 12,3’ 21 30,0 +12 10 6,4 Gugus Bola (IV) Pegasus

16 6611 8’ 18 18,8 -13 47 6,6 Gugus Terbuka (Star Queen) (c) Serpens 60
17 6618 20’ 18 20,9 -16 11 7,5 Gugus Terbuka (Omega/Swan Neb.) (c) Sagittarius 50
18 6613 7’ 18 19,9 -17 08 7,2 Gugus Terbuka (d) Sagittarius 18
19 6273 5,3’ 17 02,6 -26 15 6,9 Gugus Bola (VIII) Ophiuchus
20 6514 29’x 27’ 18 01,9 -23 02 8,5 Nebula Trifid (Diffuse Nebula) Sagittarius

21 6531 12’ 18 04,8 -22 30 6,5 Gugus Terbuka (d) Sagittarius 50
22 6656 17,0’ 18 36,4 -23 55 5,6 Gugus Bola (VII) Sagittarius
23 6494 27’ 17 56,9 -19 01 5,9 Gugus Terbuka (e) Sagittarius 120
24 6603 20 x 40’ 18 18,4 -18 26 4,6 Gugus Terbuka (Star Cloud?) Sagittarius
25 IC4725 35’ 18 31,7 -19 15 6,2 Gugus Terbuka (d) Sagittarius 80

26 6694 9’ 18 45,2 -09 24 9,3 Gugus Terbuka (f) Scutum 50
27 6853 8’ x 7’ 19 59,6 +22 43 7,6 Dumbbell (Planetary Nebula) Vulpecula
28 6626 15,0’ 18 24,6 -24 52 7,6 Gugus Bola (IV) Sagittarius
29 6913 7’ 20 24,0 +38 31 8,0 Gugus Terbuka (d) Cygnus 20
30 7099 8,9’ 21 40,3 -23 11 7,7 Gugus Bola (V) Capricornus

31 224 158’x50’ 0 42,7 +41 16 3,5 Galaksi Andromeda (Sb3) Andromeda
32 221 3,5’x2,7’ 0 42,7 +40 52 8,2 Galaksi Ellips (Satelit M31, E2) Andromeda
33 598 61,7’x38,1’ 1 33,9 +30 39 5,8 Galaksi Spiral (Sc) – Pinwheel Triangulum
34 1039 30’ 2 42,0 +42 47 5,8 Gugus Terbuka (d) Perseus 80
35 2168 29’ 6 08,8 +24 19 5,6 Gugus Terbuka (e) Gemini 130

36 1960 16’ 5 35,3 +34 09 6,5 Gugus Terbuka (f) Auriga 88
37 2099 24’ 5 52,3 +32 34 6,2 Gugus Terbuka (f) Auriga 590
38 1912 18’ 5 28,7 +35 50 7,0 Gugus Terbuka (e) Auriga 340
39 7092 32’ 21 32,2 +48 26 5,3 Gugus Terbuka (e) Cygnus 30
40 - 12 20,0 +58 22 8,9 Bintang Ganda Ursa Major

41 2287 32’ 6 47,0 -20 45 5,0 Gugus Terbuka (e) Canis Major 100
42 1976 85’ x 60’ 5 35,5 -05 19 4,0 Nebula Besar Orion Orion
43 1982 - “ - 5 35,6 -05 16 9,0 Nebula Kecil Orion Orion
44 2632 90’ 8 40,4 +19 41 3,9 Gugus Terbuka Praesepe / Beehive (d) Cancer 211
45 - 120’ 3 46,9 +24 07 1,6 Gugus Terbuka Pleiades (c) Taurus 250

46 2437 27’ 7 41,9 -14 49 6,6 Gugus Terbuka (f) Puppis 220
47 2422 30’ 7 36,6 -14 29 5,0 Gugus Terbuka (d) Puppis 80
48 2548 30’ 8 13,7 -05 47 6,0 Gugus Terbuka (f) Hydra 80
49 4472 4,8’ x 3,9’ 12 29,8 +07 59 8,5 Galaksi Ellips (E) Virgo
50 2323 16’ 7 02,9 -08 20 6,3 Gugus Terbuka (e) Monoceros 120

51 5194 10,7’ x 7,0’ 13 29,9 +47 12 8,4 Galaksi Whirlpool (Sc) Canes Venatici
52 7654 13’ 23 24,2 +61 36 8,2 Gugus Terbuka (e) Cassiopeia 130
53 5024 14,4’ 13 12,9 +18 10 7,8 Gugus Bola (V) Coma Berenices
54 6715 5,5’ 18 55,2 -30 28 7,8 Gugus Bola (III) Sagittarius
55 6809 14,8’ 19 40,1 -30 56 6,2 Gugus Bola (XI) Sagittarius

56 6779 5,0’ 19 16,6 +30 10 8,7 Gugus Bola (X) Lyra
57 6720 1,4’ x 1,0’ 18 53,4 +33 02 9,0 Nebula Ring (Planetary Nebula) Lyra
58 4579 4,5’ x 3,7’ 12 37,6 +11 49 9,9 Galaksi Spiral Batang (SBc) Virgo
59 4621 2,6’ x 1,6’ 12 42,0 +11 39 10,0 Galaksi Ellips (E) Virgo
60 4649 3,4’ x 2,8’ 12 43,6 +11 33 9,0 Galaksi Ellips (E) Virgo

61 4303 5,5’ x 5,0’ 12 22,0 +04 28 9,6 Galaksi Spiral (SBc) Virgo
62 6266 6,3’ 17 01,3 -30 07 6,6 Gugus Bola (IV) Scorpio
63 5055 10,2’ x 6,0’ 13 15,7 +42 01 8,9 Galaksi Spiral (Sb) Canes Venatici
64 4826 7,4’ x 4,2’ 12 56,8 +21 31 8,5 Galaksi Spiral (Sb) Coma Berenices
65 3623 8,1’ x 2,5’ 11 18,9 +13 07 9,4 Galaksi Spiral (Sa) Leo

66 3627 7,8’ x 3,6’ 11 20,2 +13 01 9,0 Galaksi Spiral (Sb) (Pasangan M65) Leo
67 2682 38’ 8 51,0 +11 49 6,1 Gugus Terbuka (f) Cancer 200
68 4590 9,8’ 12 39,5 -26 45 8,2 Gugus Bola (X) Hydra
69 6637 3,8’ 18 31,4 -32 21 8,0 Gugus Bola (V) Sagittarius
70 6681 4,1’ 18 43,3 -32 18 8,1 Gugus Bola (V) Sagittarius

71 6838 6,1’ 19 53,7 +18 47 7,6 Gugus Bola (?) Sagitta
72 6981 5,1’ 20 53,4 -12 33 9,3 Gugus Bola (IX) Aquarius
73 6994 2,8’ 20 59,1 -12 38 9,1 Gugus Terbuka (?) Aquarius 4
74 628 12’ x 12’ 1 36,7 +15 47 9,3 Galaksi Spiral (Sc) Pisces
75 6864 4,6’ 20 06,1 -21 55 8,6 Gugus Bola (I) Sagittarius

76 650-51 2,6’ x 1,5’ 1 42,0 +51 34 11,4 Planetary Nebula Perseus
77 1068 5,2’ x 4,3’ 2 42,9 -00 00 8,9 Galaksi Spiral (Sb) Cetus
78 2068 8’ x 6’ 5 46,8 +00 13 8,3 Nebula Emisi Orion
79 1904 7,8’ 5 24,3 -24 31 7,5 Gugus Bola (V) Lepus
80 6093 5,1’ 16 17,1 -22 59 7,5 Gugus Bola (II) Scorpio

81 3031 24,0’ x 13,2’ 9 55,6 +69 04 7,0 Galaksi Spiral (Sb) Ursa Major
82 3034 8,9’ x 2,6’ 9 56,0 +69 42 8,4 Galaksi Tak Beraturan (Irr / Io) Ursa Major
83 5236 10,5’ x 9,3’ 13 37,1 -29 52 7,6 Galaksi Spiral (Sc) Hydra
84 4374 2,6’ x 2,1’ 12 25,1 +12 53 9,4 Galaksi Ellips (E) Virgo
85 4382 4,6’ x 3,2’ 12 25,3 +18 11 9,3 Galaksi Ellips (E) Coma Berenices

86 4406 3,4’ x 2,4’ 12 26,2 +12 56 9,2 Galaksi Ellips (E) Virgo
87 4486 3,8’ x 3,5’ 12 30,8 +12 23 8,7 Galaksi Ellips (E0p) Virgo
88 4501 6,0’ x 3,3’ 12 32,0 +14 25 9,5 Galaksi Spiral (Sc) Coma Berenices
89 4552 2,0’ x 2,0’ 12 35,6 +12 33 10,3 Galaksi Ellips (E) Virgo
90 4569 7,1’ x 3,3’ 12 36,8 +13 10 9,6 Galaksi Spiral (Sb) Virgo

91 4548 4,8’ x 3,9’ 12 35,4 14 29 9,5 M58? Galaksi Spiral (SBb) Coma Berenices
92 6341 12,2’ 17 17,1 +43 09 6,4 Gugus Bola (IV) Hercules
93 2447 13’ 7 44,5 -23 52 6,5 Gugus Terbuka (g) Puppis 104
94 4736 7,4’ x 5,9’ 12 51,0 +41 07 8,3 Galaksi Spiral (Sb) Canes Venatici
95 3351 6,3’ x 4,5’ 10 43,9 +11 42 9,8 Galaksi Spiral Batang (SBb) Leo

96 3368 5,4’ x 3,8’ 10 46,8 +11 49 9,3 Galaksi Spiral (Sa) Leo
97 3587 200’ 11 14,9 +55 02 11,1 Nebula Owl (Planetary Nebula) Ursa Major
98 4192 8,1’ x 2,5’ 12 13,8 +14 54 10,2 Galaksi Spiral (Sb) Coma Berenices
99 4254 5,2’ x 4,8’ 12 18,8 +14 25 9,9 Galaksi Spiral (Sc) Coma Berenices
100 4321 6,3’ x 6,0’ 12 22,9 +15 49 9,4 Galaksi Spiral (Sc) Coma Berenices

101 5457 24,5’ x 23,4’ 14 03,2 +54 21 7,9 Galaksi Spiral (Sc) Ursa Major
102 5866 2,4’ x 1,3’ 15 05,1 +55 57 11,5 Galaksi Spiral (Sa) (M101?) Ursa Major
103 581 7,1’ 1 33,2 +60 42 6,9 Gugus Terbuka (d) Cassiopeia 73
104 4594 6,9’ x 2,5’ 12 39,9 -11 37 8,3 Galaksi Spiral Sombrero (Sa) Virgo
105 3379 2,4’ x 2,1’ 10 47,8 +12 35 9,7 Galaksi Ellips (E) Leo

106 4258 18,6’ x 7,6’ 12 19,0 +47 18 8,4 Galaksi Spiral (Sb) Canes Venatici
107 6171 7,8’ 16 32,5 -13 03 9,2 Gugus Bola (X) Ophiuchus
108 3556 8,3’ x 2,1’ 11 11,6 +55 41 10,5 Galaksi Spiral (Sb) Ursa Major
109 3992 6,9’ x 4,5’ 11 57,6 +53 22 10,0 Galaksi Spiral Batang (SBc) Ursa Major
110 205 10’ x 5’ 0 40,3 +41 41 9,4 Galaksi Ellips (Ep / S01) Andromeda

Adapun mengenai jenis obyek langit yang terkait dengan data Messier seperti gugus bintang, akan dibahas pada artikel lainnya.

Catatan:
Tabel ini disusun dan dilengkapi dengan membandingkan beberapa referensi, awalnya digunakan untuk kepentingan pelatihan olimpiade astronomi. (Widya Sawitar – Himpunan Astronomi Indonesia – 2006)


Lylie_Gorgeous

SEKILAS KOSMOLOGI

SEKILAS KOSMOLOGI

Widya Sawitar
Planetarium Jakarta


Pada era yang kita katakan modern saat ini, pada satu batas cakrawala tertentu,
harus diakui sudah banyak ragam benda langit dikenal di segenap pelosok alam raya. Namun, jagad raya yang hanya dua kata ini ternyata mengandung bukan sekedar ujud fisik semata. Unsur keindahan - harmoni yang dikandung pada ujudnya begitu terasa.
Ragam bentuk dan warna menyiratkan nuansa seni tiada banding. Belum lagi bila menyimak aneka aspek lainnya. Tulisan singkat ini sekedar memperkenalkan beberapa aspek dari teori mengenai awal ke-terjadi-an alam semesta.


Era Sebelum Masehi
Sejak ribuan tahun lalu seiring sejalan dengan jejak langkah peradaban manusia, sudah lahir banyak kisah seputar jagad semesta dengan segala isi dan fenomenanya. Perlahan muncul mitos kelahirannya. Mulai dari budaya lisan turun temurun, generasi demi generasi sampai saatnya era sekarang.
Tidak bisa disangkal, tahap mitos sebagai cikal bakal lahirnya ilmu pengetahuan yang saat ini kita katakan serba canggih. Bagaimanapun tahap mitos tidak lain adalah usaha manusia untuk menjelaskan gejala alam disekitarnya. Bagaimana hubungan manusia, dirinya, dengan langit yang dilihat? Apa hubungan Matahari – Bumi tempat berpijaknya – Bulan? Planet pun sudah diketahui, semisal bangsa Mesir sekitar 2600 SM menamakan Doshiri sebagai Sekded-ef em khetkhet (Yang bergerak mundur) dimana Doshiri ini yang kini kita sebut planet Mars.
Gagasan kosmogoni berbaur teogoni, terpusat pada tingkah manusia. Keseharian berbalut daya khayal bahkan sampai ke tahap imajinasi yang bersifat teofanik. Bagaimana proses penciptaan ragam benda ditinjau dari bagaimana dirinya mencipta sesuatu (menulis/ mengukir/memahat, dsb.). Atau mirip proses perkembangbiakannya ataupun reproduksi makhluk disekitarnya (berpasangan, bertelur, dsb.).
Tinjau bangsa Mesopotamia pada karya tulisnya Enuma Elish (Tinggi di Atas) 4500 SM, alam semesta lahir dari kegalauan (chaos) sebagai perwujudan dewi Laut (Tiamat) yang melahirkan dewa Langit (Anu) dan dewi Bumi (En-ki atau Ea). Dalam kisah paralel, yang disebut bukan dewi Tiamat, namun dewa Marduk. Pada bangsa Mesir selang milenia berikut muncul kisah, dewa Ptah sebagai pencipta alam raya di mana alam semesta disangga oleh 2 pilar, yaitu Shu (air) dan Tefnut (uap/udara/atmosfer) yang melahirkan Nut (dewa Bumi) dan Geb/Keb (dewa langit). Nut dan Geb pun akhirnya menjadi tiang ke 3 dan 4. Sementara dari India pada era yang sama dengan Mesir muncul legenda dewa Api (Agni?) sebagai cikal bakal jagad raya. Bumi datar disangga oleh 3 gajah yang berdiri di atas punggung kura-kura. Sang kura-kura berenang di samudra nan luas dan keseluruhan jagad dikungkungi seekor ular besar dimana bintang-bintang adalah hiasan pada kulit/sisiknya. Bagi mereka, alam semesta satu saat akan musnah, namun akan tercipta lagi dengan jagad raya yang baru (reinkarnasi/osilasi/Big Bang-Big Crunch?). Sementara jauh di China, bersamaan muncul mitos P’an Ku. Berawal dari adanya telur kosmik. Didalamnya yang ada kegalauan, di sana bertahta P’an Ku, janin jagad semesta. Lalu menetaslah dia dengan membawa palu dan pahat membentuk apa yang ada. Bandingkan bangsa Hebrew yang dalam konsep penciptaannya ini mengenal istilah bara yang dalam Kitab Kejadian secara harfiah adalah memotong – mengukir. Atau kosmogoni Orphic, adanya Primordial World Egg dalam era Yunani berlanjut ke Romawi.

Era Ke-kini-an
Peradaban terus berkembang, dan seiring sejalan pun di dunia astronomi yang mempelajari alam semesta dengan segala isi dan fenomenanya. Begitu banyak tokoh yang dapat dikatakan populer. Sebut sejak era Yunani-Romawi semisal Thales (635-546 SM) dengan elemen dasar-nya, Anaximander (611-574 SM) dengan silinder Bumi-nya, Pythagoras (582-507 SM) dengan Bumi bulat dan perumusan matematis-nya, Anaxagoras (499-428 SM) dengan membantah Bulan bercahaya sendiri dan konsep penciptaan alam semesta yang melahirkan ke-dinamis-an di alam semesta, Aristotle (384-322 SM) dengan ether-nya juga konsep prime mover serta meniadakan segala sesuatu di luar jagad raya.
Sebut melewati era kejayaan di Timur Tengah, semisal penemuan teleskop abad 9 oleh Ibn Haytam (atau Abu Ali ibn Haytam/Abul Hasan/Alhazen) yang dibawa Vitello tahun 1270 ke Itali dan ditelaah Descartes dan akhirnya Galileo tahun 1609. Cassini dan Gilbert dengan teori gaya tarik menarik atau gravitasinya yang disempurnakan oleh Newton, kemudian digunakan oleh semisal Edmund Halley, Herschel, LeVerrier, Adams, Kant, Laplace, Moulton, Chamberlain, Kapteyn, dan banyak lagi yang menggiring kita pada pemahaman bagaimana struktur jagad raya tempat kita berada.
Pada era kemudian, dapat kita coba sebutkan sejak diketahuinya sifat dari satu jenis bintang yang dikelompokkan sebagai bintang variabel Cepheid oleh Leavitt tahun 1912. Pemahamannya menyadarkan kita bahwa galaksi kita tidak sendirian. Hal ini terasa ketika Shapley mencoba “melihat” galaksi tempat kita tinggal. Sampai pada era pemahaman bahwa baik galaksi kita maupun Andromeda ternyata dapat dimasukkan pada satu keluarga galaksi yang disebut Gugus Lokal (Local Group) yang mengandung sekitar 20 galaksi dan berada dalam orde jarak 1 megaparsec ( 1 parsec = 1 pc = 3,26 tahun cahaya).
Penelitian menunjukkan bahwa antara satu gugus dengan gugus lain juga membentuk grup yang lebih besar, yang biasa disebut super-gugus atau super cluster. Yang lebih luas lagi disebut super-supercluster, dst. Dari sini dikenal adanya klasifikasi Hubble.

Dinamika Galaksi
Secara garis besar bahwa bentuk galaksi yang telah diketahui ada 4 macam, yaitu eliptik, lenticular, spiral, dan yang tidak beraturan. Penelitian terhadap galaksi di luar galaksi kita secara sistematis diawali Vesto Slipher (1912) yang mengamati 4 nebula. Tiga buah menjauh diketahui dari efek Doppler yang teramati dari spektrumnya. Satu lagi yaitu Andromeda mendekati kita. Diperluas sampai 12 nebula hasilnya sama. Semua menjauh, kecuali Andromeda. Hal inilah yang akhirnya diteliti Hubble. Selain itu Hubble pun berhasil memperoleh hasil penelitian yang cukup mengejutkan bahwa nebula Andromeda ternyata adalah sebuah galaksi. Sampai tahun 1925 mencapai 45 galaksi hasilnya praktis sama kecuali ada tambahan 1 buah galaksi lagi yang mendekati kita. Akhirnya tahun 1929, Hubble dan Humason mendapat kesimpulan bahwa dalam skala jagad raya, semua galaksi seolah menjauhi kita. Artinya alam semesta sedang dalam proses mengembang.
Dari sinilah akhirnya para astronom berusaha menelaah jagad raya secara makro dalam pengertian mulai menelaah struktur alam semesta dan awal mula terbentuknya jagad raya yang menggiringnya pada lahirnya bidang keilmuan kosmologi. Dalam hal ini dapat dipandang bahwa galaksi yang sedemikian banyaknya, bahkan ditaksir yang teramati sudah mencapai 100-an milyard galaksi, hanyalah sebagai elemen terkecil dari alam semesta.
Masalah jagad raya mengembang, ada kecenderungan bahwa makin jauh letak galaksi, makin cepat dia menjauhi kita. Hal ini diperoleh dengan mengamati pergeseran merah pada spektrumnya. Misal Galaksi Ursa Major berjarak 650 juta tc, menjauh dengan kecepatan 15.088 km/s, Galaksi Corona Borealis berjarak 940 juta tc menjauh dengan kecepatan 21.250 km/s, lebih jauh Galaksi Bootes berjarak 1,7 milyard tc dengan kecepatan 40.000 km/s. Hasil Hubble tentang pengembangan alam semesta menunjukkan bahwa ada hubungan linier antara jarak galaksi dengan kecepatan menjauhnya (Hubble’s Law, 1929) yang dapat dirumuskan sbb.:
v = H.d dimana v : kecepatan galaksi
H : konstanta (konstanta Hubble)
d : jarak galaksi
Saat ini harga konstanta Hubble semakin konvergen ke nilai sekitar 70 km/detik/Mpc. Adapun obyek langit yang dipergunakan sebagai lilin penentu jarak untuk galaksi jauh bukan lagi memakai bintang variabel Cepheid, melainkan supernova khususnya tipe I (SNI) karena sifat terang dan praktis seragam dimanapun ditemukan.

Kosmologi
Era kosmologi modern dapat dikatakan berlangsung sejak telaah secara makro ini bermula dari observasi terhadap obyek langit serta segala fenomenanya yang dijabarkan melalui perumusan matematis fisika. Khususnya setelah era lahirnya formulasi gravitasi Albert Einstein dan observasi yang dipelopori Edwin Hubble terhadap lautan galaksi. Dalam kosmologi dipelajari bentuk, struktur, komposisi, dan evolusi jagad raya yang menyangkut telaah awal mula lahirnya alam semesta, usia, dan perkiraan akhir riwayat alam semesta
Dalam kosmologi dikenal adanya asumsi yang disebut Prinsip Kosmologi. Berawal dari Prinsip Copernicus bahwa kita bukanlah pengamat yang istimewa, disusul perkembangannya dengan Prinsip Relativitas Khusus dan Prinsip Relativitas Umum yang juga menyangkut kecepatan rambat cahaya yang tetap yaitu c, lahirlah apa yang disebut Prinsip Kosmologi, yaitu:
1. Alam semesta dalam skala makro tampak seragam pada segala arah,
2. Bumi tempat tinggal kita tidaklah menempati posisi istimewa,
atau dengan jabaran lain bahwa alam semesta memenuhi 3 ciri utama, yaitu:
1. Ciri homogenitas ruang (spatial homogenity),
2. Ciri isotropi ruang (spatial isotropy),
3. Ciri keseragaman waktu (uniformity of time),
dimana ini berkaitan dengan hukum kekekalan momentum linier, hukum kekekalan momentum sudut, dan hukum kekekalan energi.
Beranjak dari sini, konsep mengembangnya alam semesta dapat dikatakan bahwa jagad raya tampak mengembang oleh siapapun sang pengamat dimanapun dia berada. Sementara dari Teori Relativitas Umum Einstein (Gravitasi) bahwa alam semesta tidaklah statis, akan bisa mengembang atau mengerut dengan segala dinamikanya dan semua bergantung pada proporsi massa-energi yang ada didalamnya. Pada saat sekarang dari gabungan keduanya secara pengamatan bahwa alam semesta mengembang dipercepat, pengembangannya berlaku pada semua titik ke segala arah dimana tidaklah ada apa yang disebut titik pusat pengembangannya. Ibarat permukaan balon yang diberi gambar beberapa titik, saat digelembungkan maka setiap titik yang ada akan menjauh satu sama lain.
Dari telaah termodinamika, bila saat ini mengembang maka seharusnya dulu – awal mula sekali – bahwa alam semesta tentu berukuran sangat kecil yang bersifat sangat padat dan sangat panas. Dari sinilah terlahir teori awal mula jagad raya yang disebut teori Dentuman Besar atau Big Bang.

Big Bang
Bila kita kilas balik ke awal usia jagad raya, atau kita hitung mundur ke arah usia sangat dini alam semesta, maka tidak terbayangkan semua materi berawal dari katakanlah sebuah titik saja dengan kerapatan luar biasa besar. Untuk menjelaskan keterjadian alam semesta, tentu hanya melalui proses ledakan super hebat yang pada akhirnya dapat menimbulkan gejala mengembangnya alam semesta seperti yang saat ini kita amati.
Betapa energi yang tersimpan didalamnya, dengan temperatur teramat sangat panas. Batas penelitian saat ini barulah mencoba menguak kondisi alam semesta saat berusia 10–43 detik (Waktu Planck); atau 10–43 detik setelah Big Bang. Pada era waktu Planck, segala macam interaksi juga gravitasi menyatu dalam adonan semesta. Semua proses fisis berlangsung cepat, dan sedetik kemudian barulah terbentuk materi seperti proton, neutron, elektron. Dalam hitungan menit disusul lahir inti atom paling sederhana yaitu inti atom hidrogen. Sementara itu elektron masih bergerak bebas (layaknya kondisi ionisasi saat temperatur sangat tinggi). Bahkan interaksi elektron dan foton menyebabkan foton yang membawa informasi masih belum sanggup lepas darinya (mirip Lubang Hitam dengan titik singularitasnya).
Saat temperatur alam semesta mencapai 10.000 K. Mulailah terbentuk atom hidrogen netral, elektron bebas berkurang. Pada saat usia alam semesta sekitar 300.000 tahun dan temperatur mencapai 3000 K, barulah foton mulai bisa bergerak bebas ke segala arah. Foton generasi awal inilah yang saat sekarang dianggap sebagai sumber dari Radiasi Gelombang Mikro Latar Belakang (Cosmic Microwave Background Radiation) yang dideteksi bertemperatur sekitar 2,74 K. Istilah “latar belakang” pengertiannya adalah yang menunjukkan usianya lebih tua dari bintang, galaksi, ataupun benda langit yang selama ini dikenal. Juga karena sifat seragamnya di segenap pelosok jagad raya.
Teori tentang radiasi ini telah dilakukan oleh Walter S. Adams tahun 1941, dan diteruskan McKellar dengan temperatur teorinya sekitar 2,3 K. Sementara George Gamow bersama Ralph A. Alpher dan Robert Herman menunjukkan hasil teorinya tahun 1946, dengan temperatur radiasi sebesar 5 K. Pembuktian adanya radiasi latar belakang ini akhirnya didapat oleh Arno Penzias dan Robert Wilson tahun 1965 dengan memakai gelombang 7-cm (microwave) di Bell Telephone Laboratory – New Jersey. Keduanya mendapat hadiah Nobel Fisika tahun 1978.
Dalam masalah teori kosmologi di atas tentu dibutuhkan syarat awal (initial condition) yang sedemikian akan memunculkan kondisi alam semesta yang kini kita huni. Salah satunya parameter kerapatan yang bila ditinjau ke kondisi dini alam semesta harganya mendekati harga 1. Dari teori kosmologi standard di atas harga ini mendekati harga tersebut, dengan ketelitian 1 dalam 1060. Artinya mendekati kondisi awal terbentuknya alam semesta. Namun, harus diingat bahwa teori ini tidak dapat atau belum sanggup menembus batas pemahaman hingga sampai ke pertanyaan asal usul alam semesta. Belum lagi pemahaman tentang paduan interaksi kuantum (teori kuantum) dengan gravitasi yang sampai sekarang belum dapat dijelaskan dimana justru hal ini sangat mendasar.
Penemuan benda langit yang disebut Quasar (quasi stellar object, quasi pengertiannya kondisi menyerupai) yang dianggap merupakan benda langit yang berada di tepian jagad raya tentu menambah data pengamatan guna telaah makro jagad raya. Anggapan ini karena quasar memiliki ciri pergeseran merah sangat besar sekaligus berarti mempunyai kecepatan menjauh yang besar. Ordenya mencapai lebih dari setengah kali kecepatan cahaya. Pemetaan dan penelitian galaksi telah banyak dilakukan dalam skala jagad raya. Semisal COBE (Cosmic Background Explorer), Sloan Digital Sky Survey, dan 2-degree Field Survey, termasuk dalam jajaran pemetaan modern yang dibutuhkan dalam penelusuran awal mula alam semesta.
Hal ini tentunya juga salah satunya dalam penentuan usia jagad raya yang dapat ditentukan dari rumusan Hubble. Bila diketahui v = Hd, maka diketahui pula bahwa d = vt. Sementara 1 Mpc sekitar 3 x 1019 km dan konstanta H = 70 km/s/Mpc. Dari sini dapat diperkitakan bahwa usia jagad raya (t = 1/H) adalah sekitar 4,3 x 1017 detik atau setara dengan 13,6 milyard tahun.
Sementara itu kita ketahui bahwa alam semesta berisi aneka benda atau tersusun antara lain dari energi, materi, juga foton. Saat ini secara teoritis diketahui bahwa kontribusi materi hanya sekitar 30% saja, dan ternyata yang dapat dideteksi hanya 10%. Selebihnya memunculkan apa yang dikenal sebagai energi gelap (dark energy). Keberadaannya mulai terkuak sejak adanya penelitian dengan nama Supernovae Cosmology Project, dan pengamatan radiasi latar belakang dengan Wilkinson Microwave Anisotrop Probe. Energy gelap inilah yang dianggap penyebab mengembangnya jagad semesta (Apa dapat dikatakan gravitasi-negatif, berlawanan dengan gravitasi yang umum dikenal dengan sifatnya yang tarik menarik?)
Teori Big Bang yang saat ini menjadi pegangan dalam kosmologi standard. Kendati demikian, walau hanya dari penelusuran sejarah sebenarnya sempat terlontar 2 teori tentang alam semesta yang di kemudian hari salah satunya sulit diyakini keabsahannya karena tidak didukung data pengamatan. Kedua teori tersebut adalah sbb.:
1. Teori Keadaan Tetap (Steady State)
Dipelopori oleh Bondi, Hoyle, dan Gold. Alam semesta selalu tetap dan serba sama dalam ruang dan waktu. Senantiasa ada penciptaan materi baru (paling sederhana adalah hidrogen) untuk mengisi kekosongan ruang akibat pemuaian. Sifat alam semesta abadi, jadi tidak berawal dan tidak akan berakhir. Sekarang teori ini sudah ditinggalkan.
2. Teori Osilasi
Dipelopori oleh Alan Guth dan Andrei Linde. Intinya bahwa bila alam semesta ini mengembang, maka suatu saat nanti justru karena keterbatasan materi dan energinya sendiri suatu saat akan berhenti mengembang. Setelah ini terjadi, maka berlangsunglah proses balik. Alam semesta akan menuju bentuk awalnya kembali yang disebut Big Crunch (lawan dari Big Bang). Teori ini masih menjadi pertimbangan, bahkan cenderung akan dipertahankan. Namun, apakah setelah Big Crunch akan terulang lagi peristiwa Big Bang dan begitu seterusnya. Berdasarkan penelitian matematis fisika ataupun kosmologi, saat sekarang belum ada yang memastikannya.

Penutup
Dari hasil di atas tampak bahwa alam semesta begitu dinamis. Penemuan demi penemuan terus terjadi. Inipun tentu alam semesta yang sekedar dapat diamati oleh manusia dengan segala peranti yang ada pada saat sekarang. Bahkan kumpulan data yang telah diperoleh, baru sedikit yang bisa diolah. Masih begitu banyak data yang menanti untuk diteliti. Berharap dengan semakin berkembangnya iptek, termasuk jaringan kerjasama yang terkait dengan astronomi dan berbagai bidang keilmuan lain, tentunya rasa optimis untuk semakin menambah wawasan mengenai jagad raya dengan segala isi dan fenomenanya serta ragam aspek yang menyertainya seharusnya perlu dikedepankan pada generasi masa yang akan datang. Namun, satu hal yang tidak bisa dikesampingkan bahwa seluas-luasnya jagad raya tentunya tidak mungkin lebih luas dari luasnya kekuasaan yang menciptakannya.

The fairest thing we can experience is the mysterious.
It is the fundamental emotion which stands at the cradle of true science.
He who knows it not, and can no longer wonder,
no longer feel amazement, is as good as dead.
(Albert Einstein)

Daftar Pustaka
Audouze, J. dan Guy Israel, (eds.), 1994, The Cambridge Atlas of Astronomy, 3rd edition, Cambridge Univ. Press, New York – Cambridge. p.333-381
Hawking, S. ,2001, The Universe in a Nutshell, Bantam Books, New York. p.67-99
Hidayat, T., 2000, Galaksi dan Asal Usul Jagad Raya : Teori Big Bang, Materi Penataran IPBA-SMU, Planetarium Jakarta
Maran, S.P., 1992, The Astronomy and Astrophysics Encyclopedia, Cambridge Univ. Press, New York – Cambridge. p.39-51, 147-165, 308-313
Sawitar, W., 2002, Tata Surya, Materi Penataran IPBA-SD, Planetarium Jakarta. p.1-39
Sawitar, W., 2003, Menjelajahi Jagad Raya, Proceedings Seminar Astronomi dan Pelatihan Astronomi Amatir dalam Rangka Pekan Antariksa Dunia 2006, Planetarium Jakarta, Jakarta. p.1-12
Sawitar, W., 2005, Constellations: In the Time Scale of the Cultures, Proceedings of the “9th Asian-Pacific Regional Meeting (APRIM-2005)”, ITB, Bandung, p.328-329
Sawitar, W., 2005, Amateur Astronomy Workshop and Training for High School and Star Party in conjunction with The 9th Asian-Pacific International Astronomical Union Regional Meeting (APRIM 2005), July 2005, Bali, Indonesia
Sawitar, W., 2006, naskah buku pelajaran mengenai Matahari dan Jagad Raya untuk tingkat SMA (belum dipublikasikan)
Sutantyo, W., 1984, Astrofisika : Mengenal Bintang, Penerbit ITB, Bandung

- - - - - WIKU - - - - -
Jakarta, 20 Oktober 2007






Lylie_Gorgeous

MID-TEST PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI

MID-TEST
PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI
KODYA JAKARTA SELATAN

SCIENCE CENTRE ASTRONOMY – SMA NEGERI 8 JAKARTA
PELATIHAN UNTUK MAN JAKARTA SELATAN DI MAN 4
02 MEI 2007

Nama Siswa : ...............................................

Nama Sekolah : ...............................................

Kelas : ...............................................

ISILAH DENGAN SINGKAT SOAL DI BAWAH INI.
01. Galaksi besar yang terdekat galaksi kita adalah galaksi ........................................
02. Bentuk galaksi kita adalah ..............................................
03. Energi yang dibangkitkan Matahari dipusatnya berasal dari reaksi ................... atau kadang disebut reaksi .............................................
04. Yang dimaksud planet inferior adalah.......................... dan ..................................
05. Sebagai benda langit di Tata Surya, saat ini Pluto, Ceres, dan Eris dikelompokkan sebagai ..............................................
06. Bagian terluar Matahari disebut lapisan ............................................
07. Peristiwa adanya meteor di langit sesungguhnya akibat adanya lapisan ............................................ yang menyelimuti Bumi.
08. Harold Shapley menggunakan bintang jenis ....................................... sebagai indikator penentu jarak saat menelaah bentuk galaksi kita.
09. Penelitian Hubble mengindikasikan bahwa alam semesta mengembang yang akhirnya mencetuskan lahirnya teori ...............................................
10. Rentang waktu dalam 1 hari berdasarkan patokan bintang disebut hari ................................................
11. Dalam kelas luminositasnya, maka bintang maharaksasa yang kurang terang digolongkan sebagai kelas ...........................
12. Matahari terbit di titik timur hanya pada tanggal ......................... dan ...................
13. Dalam penggolongan Morgan – Keenan, Matahari dikelompokkan sebagai kelas ....................................
14. Matahari dalam evolusinya, saat ini berada di kelas luminositas atau tahap ......................................... dalam diagram HR.
15. Lubang Hitam atau Black Hole dapat terjadi akibat ledakan hebat sebuah bintang yang biasa disebut .......................................
16. Wahana antariksa yang saat ini sedang menjelajahi Saturnus adalah ...................
17. Hari pertama musim panas berpedoman pada Belahan Bumi Utara jatuh pada tanggal .....................................
18. Pada saat Bulan mati akan terjadi pasang ........................, sementara saat Bulan kuartir pertama akan terjadi pasang ....................................
19. Peristiwa melintasnya planet di depan piringan Matahari apabila kita amati dari Bumi disebut peristiwa .........................................
20. Untuk suatu daerah akan mengalami peristiwa pasang-surut sebanyak ........ kali.

LINGKARILAH JAWABAN YANG TEPAT

01. Posisi terdekat Bumi ke Matahari disebut
a. Aphelion
b. Perihelion
c. Apogee
d. Perigee

02. Urutan bintang dalam kelas spektrumnya dari yang paling panas ke paling dingin adalah
a. O B A F G M K
b. O B F A G K M
c. O B A K F G M
d. O B A F G K M

03. Galaksi besar terdekat galaksi kita adalah
a. Whirlpool
b. Orion
c. Andromeda
d. Trifid

04. Obyek langit yang diidentifikasi sebagai M16 adalah
a. Horsehead Nebula
b. Eagle Nebula
c. Trifid Nebula
d. Orion Nebula

05. Yang bukan tergolong planet Jovian adalah
a. Jupiter
b. Saturnus
c. Uranus
d. Mars

06. Planet yang periode revolusinya sekitar 29,5 tahun adalah
a. Mars
b. Jupiter
c. Saturnus
d. Pluto

07. Unsur yang paling banyak di Matahari adalah
a. Hidrogen
b. Helium
c. Oksigen
d. Nitrogen

08. Jumlah rasi bintang berdasarkan keputusan International Astronomical Union atau IAU tahun 1928 adalah sebanyak
a. 68
b. 78
c. 88
d. 98

09. Salah satu galaksi kecil yang dianggap sebagai satelit galaksi Bima Sakti adalah
a. Large Magellanic Cloud
b. Horsehead Nebula
c. Pleiades Cluster
d. Kohoutek

10. Dalam katalog Messier, galaksi Andromeda diberi nomor
a. 34
b. 31
c. NGC 2234
d. IC 369

11. Dalam riwayat hidupnya, Matahari nantinya akan melewati suatu letupan di akhir hidupnya dan akan menjadi
a. Katai Putih
b. Maharaksasa Merah super terang
c. Katai coklat
d. Supernova tipe  atau SN

12. Bintang neutron yang berpusar sangat cepat sedemikian memancarkan pancaran gelombang radio biasa disebut
a. White Dwarf
b. Pulsar
c. Blazar
d. Quasar

13. Gaya pasang surut di Bumi didominasi oleh
a. Matahari
b. Bulan
c. Planet-planet
d. Komet

14. Secara umum perumusan Pogson dalam telaah kecerlangan bintang dinyatakan dengan rumus
a. m = -2,5 log E + tetapan
b. m = -2,5 log L + tetapan
c. M = 2,5 log L + tetapan
d. M = -2,5 log E + tetapan

15. Besaran modulus jarak adalah
a. m = - 2,5 log L + tetapan
b. m – M = - 5 + 5 log p
c. m – M = - 5 + 5 log d
d. M – m = - 5 + 5 log d

16. Yang menyimpulkan pertama kali bahwa bentuk galaksi kita layaknya cakram berdiameter 100.000 tahun cahaya adalah
a. Shapley
b. Eratosthenes
c. Leavitt
d. Hawking

17. Bintang terdekat dengan Matahari adalah
a. Proxima Centauri
b. Centaurus
c. Omega Centauri
d. Rigil Centauri

18. Lapisan Matahari yang terbentuk atas lidah-lidah api atau spikula adalah
a. Korona
b. Kromosfer
c. Prominens
d. Flare

19. Asteroid temuan Piazzi tahun 1801 yang sekarang dikelompokkan sebagai planet kerdil bernama
a. Apophis
b. Ceres
c. Pallas
d. Juno

20. Kalender berdasarkan Matahari biasa disebut kalender
a. Surya
b. Bulan
c. Qomariyah
d. Kabisat



SOAL URAIAN
01. Benda langit yang disebut bintang berekor ternyata diduga para ahli sebagai pembawa air ke Bumi. Namun demikian, ada yang dapat membahayakan kehidupan di Bumi? Uraian alasannya.

02. Uraikan beberapa macam radiasi Matahari yang sampai ke Bumi.

03. Sebutkan struktur lapisan Matahari. Lapisan mana yang tampak oleh kita sehari-hari? Mengapa?

04. Mengapa Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet seperti Bumi ?

05. Sebutkan planet kebumian dan planet Jovian, dan apa perbedaannya secara fisik ?

06. Sebutkan beberapa benda langit di Tata Surya yang tergolong penjelajah kecil (selain satelit dan planet kerdil) dan uraikan serba sedikit mengenai sifat fisiknya.

07. Sebutkan beberapa dampak terhadap Bumi karena adanya ledakan Matahari seperti flare atau Angin Matahari!

08. Sebutkan beberapa rasi bintang yang cukup populer di Indonesia dan coba sebutkan kegunaannya!

09. Apa sebutan cahaya aurora di kutub Utara dan Kutub Selatan. Bagaimana dapat timbul warna pada cahaya aurora?

10. Sebutkan Hukum Peredaran Planet yang dikenal sebagai Hukum Kepler!

11. Panjang gelombang maksimum spektrum sebuah bintang adalah 0,7245 x 10-5 cm. Berapa temperatur bintang tersebut? Perkirakan bintang ini termasuk kelas spektrum mana? (ingat urutan kelas spektrum dari yang panas hingga yang dingin).

12. Dalam tabel di bawah ada data magnitudo (m) dari 5 buah bintang.

Bintang m
1 5,5
2 - 3,1
3 6,5
4 - 2,8
5 8,2

a. Yang bisa dilihat mata telanjang bintang nomor?
b. Yang paling terang?
c. Yang paling redup?

13. Empat bintang diamati magnitudonya dalam panjang gelombang  visual (V) dan biru (B). Hasilnya

Bintang B V
1 8,40 8,65
2 7,55 7,30
3 7,45 7,25
4 8,60 8,75

a. Tentukan bintang paling terang! Uraikan alasannya!
b. Pilihan pada jawaban a membuktikan bahwa bintang itu kecerlangan sejatinya adalah paling terang. Apakah benar demikian? Uraikan alasannya!
c. Bintang mana yang paling panas dan yang paling dingin? Uraikan alasannya!

14. Diketahui planet A dengan 3 satelitnya I, II, III. Satelit I berjarak 10R dan periode edarnya 20 hari. Berapa periode edar satelit II dan III bila jarak satelit II 20R dan satelit III 50R?

15. Seminggu sebelum terjadi gerhana bulan total, teman saya mencoba mengamati posisi Bulan selepas menyelesaikan tugas kuliahnya sekitar jam 24:00 WIB. Dia melaporkan bahwa Bulan berada di puncak langit. Tampak wajahnya yang nyaris penuh sangat cemerlang. Apakah ada yang ganjil dari cerita ini? Jelaskan!

- - - - - selamat bekerja, semoga sukses - - - - -








Lylie_Gorgeous

TEST PENDAHULUAN PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI

TEST PENDAHULUAN
PEMBINAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI
KODYA JAKARTA SELATAN
SCIENCE CENTRE ASTRONOMY – SMA NEGERI 8 JAKARTA
PELATIHAN UNTUK MAN JAKARTA SELATAN DI MAN 4

02 MEI 2007

Nama Siswa : .......................................................

Kelas / Nama Sekolah : .......................................................

PILIHAN BERGANDA (Lingkari satu jawaban yang dianggap benar)

1. Matahari menjadi pusat Tata Surya karena
a. Memancarkan cahaya
b. Diameternya sangat besar
c. Temperaturnya tinggi
d. Massanya besar

2. Matahari di Tata Surya menempati
a. Titik pusat Lintasan Bumi
b. Titik pusat lintasan planet-planet
c. Titik pusat lintasan Bulan
d. Titik api lintasan planet

3. Posisi terdekat planet ke Matahari disebut
a. Aphelion
b. Perihelion
c. Apogee
d. Perigee

4. Siapa yang merumuskan Hukum Peredaran Planet secara matematis pada abad 17 yang berasal dari Jerman ?
a. Galileo
b. Einstein
c. Ptolemeus
d. Kepler

5. Planet yang dijuluki Planet Bertelinga oleh Galileo adalah
a. Jupiter
b. Pluto
c. Saturnus
d. Neptunus

6. Apa bentuk lintasan planet ?
a. Lingkaran
b. Ellips
c. Hiperbola
d. Parabola

7. Planet terbesar di Tata Surya adalah
a. Jupiter
b. Saturnus
c. Bumi
d. Mars
8. Yang bukan tergolong planet Jovian adalah
a. Jupiter
b. Saturnus
c. Uranus
d. Venus

9. Planet yang periode revolusinya sekitar 29,5 tahun adalah
a. Mars
b. Jupiter
c. Saturnus
d. Pluto

10. Daerah Sabuk Asteroid ada di antara lintasan planet
a. Mars – Bumi
b. Jupiter – Saturnus
c. Uranus – Neptunus
d. Mars – Jupiter

11. Wahana antariksa yang pernah ke Merkurius tahun 1973-1974 adalah
a. Apollo
b. Gemini
c. Salyut
d. Mariner 10

12. Di Indonesia dikenal julukan Lintang Joko Belek untuk sebuah planet. Planet ini adalah
a. Bumi
b. Mars
c. Jupiter
d. Saturnus

13. Komet cemerlang yang terakhir terlihat tahun 2002 yang ditemukan oleh pengamat dari China dan Jepang adalah
a. Halley
b. Ikeya – Seki
c. Ikeya – Zhang
d. Kohoutek

14. Selimut gas dan debu yang menyelubungi inti komet disebut
a. Coma
b. bola salju kotor
c. kulit komet
d. stalaktit

15. Di Indonesia, komet dikenal dengan sebutan
a. Lintang Pari
b. Lintang Gubuk Penceng
c. Lintang Waluku
d. Lintang Kemukus

16. Gejala terbit – terbenamnya benda langit karena
a. Gerak rotasi Bumi
b. Gerak revolusi Bumi
c. Gerak semua planet mengedari Matahari
d. Gerak nutasi

17. Gaya tarik Bumi sehari-hari disebut sebagai gaya
a. Magnet
b. Sentrifugal
c. Sentripetal
d. Berat

18. Gaya pasang surut di Bumi didominasi oleh
a. Matahari
b. Bulan
c. Planet-planet
d. Komet

19. Gerhana Matahari terjadi pada saat
a. Bulan Mati
b. Bulan Purnama
c. Bulan kuartir pertama
d. Bulan Sabit

20. Bayang-bayang Bulan yang gelap disebut
a. Umbra
b. Penumbra
c. Bayangan hitam
d. Lingkaran gelap


SOAL ISIAN

1. Konsep yang menyatakan bahwa Matahari adalah pusat Tata Surya dikenal dengan sebutan konsep ...............................................dan dikemukakan oleh .......................................pada abad 16.

2. Galaksi tempat tinggal kita adalah galaksi ........................................

3. Unsur yang paling banyak di Matahari adalah...................................

4. Planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus biasa digolongkan sebagai planet .......................................

5. Karena 2/3 permukaan Bumi didominasi warna biru lautan, maka Bumi dijuluki planet ............................
.
6. Wahana antariksa yang telah menjelajah sampai ke Neptunus adalah ...................

7. Siapa yang menemukan planet Uranus pada tahun 1781 ? ....................................

8. Asteroid terbesar sekaligus yang pertama ditemukan adalah Ceres. Siapa penemunya dan dari mana asalnya ? Namun Ceres pada bulan Agustus 2006 tidak lagi diklasifikasikan sebagai asteroid. Apa klasifikasinya sekarang? ...................................; .......................; ......................................

9. Periode penampakan fase wajah bulan dari Purnama ke Purnama berlangsung .......................... hari dan disebut periode .............................................

10. Terwujudnya Bulan yang dinyatakan berasal dari pecahan Bumi disebut teori ....................................

11. Bintang apa yang paling dekat dengan Bumi ? ..................................

12. Lintang Pari sering digunakan sebagai pedoman arah atau kompas bagi para nelayan. Secara internasional, apa nama rasi bintangnya ? .............................

13. Bergantinya siang malam akibat Bumi berputar pada porosnya. Disebut gerak apakah ini? .............................

14. Periode rotasi Bumi atas dasar patokan bintang disebut hari bintang atau hari ........................., yang lamanya .......................................

15. Hari pertama musim semi berpedoman pada Belahan Bumi Utara jatuh pada tanggal (+/- 1 hari) ...................................

16. Rasi bintang apa di Indonesia yang biasa digunakan sebagai pedoman musim ? Apa namanya atas dasar kesepakatan internasional ? ...........................................; .......................................

17. Penanggalan atas dasar periode revolusi Bumi disebut kalender ..........................

18. Bila umbra Bulan mencapai permukaan Bumi, akan terjadi ...................................

19. Bagian Bumi yang paling merasakan gejala pasang surut adalah ........................

20. Pada saat Bulan mati akan terjadi pasang .............................., sementara saat Bulan kuartir pertama akan terjadi pasang.................................




























TAMBAHAN

SOAL URAIAN

1. Sebutkan beberapa kegunaan cahaya Matahari bagi kehidupan di Bumi.

2. Sebutkan struktur lapisan Matahari dari pusat ke atmosfernya.

3. Sebutkan beberapa dampak aktifitas Matahari terhadap gejala alam di Bumi.

4. Planet apa saja yang disebut planet Kebumian.

5. Apa saja perbedaan antara planet terrestrial dengan planet jovian

6. Sebutkan beberapa wahana antariksa yang bertugas memantau planet-planet selain Bumi

7. Bagaimana terjadinya meteor

8. Mengapa bisa terjadi fenomena ekor komet

9. Teori keberadaan Bulan ternyata tidak hanya satu. Sebutkan 2 diantaranya dan jelaskan perbedaannya.

10. Sebutkan beberapa rasi bintang yang kamu kenal. Kalau kamu ketahui namanya di Indonesia, sekaligus sebutkan dan apa istimewanya

11. Apa perbedaan konsep geosentris dan heliosentris. Sebutkan pula tokoh-tokohnya yang berpengaruh pada masing-masing konsep tersebut.

12. Apa dampak rotasi Bumi pada kehidupan di Bumi

13. Apa dampak revolusi Bumi

14. Di belahan Bumi Utara mengenal 4 musim. Sebutkan ke 4 musim tersebut dan kapan diawalinya untuk masing-masing musim

15. Bagaimana bisa terjadi gerhana Matahari dan gerhana Bulan, dan sebutkan jenis-jenisnya.

16. Mengapa wajah Bulan yang terlihat dari Bumi selalu sama

17. Sebutkan struktur atau bagian-bagian komet.

18. Sebutkan beberapa contoh nama komet dan asteroid yang kamu kenal.

19. Apa sebutan cahaya aurora di kutub Utara dan Kutub Selatan. Bagaimana proses terjadinya cahaya ini

20. Apa saja unsur yang ada di atmosfer Bumi, sebut pula perkiraan jumlahnya dalam persen (%).








Lylie_Gorgeous

OAP 2007

OAP 2007
(uji coba soal tuk OSN/UN – 26 Maret 2009 – Planetarium)
(sumber soal: team pembina OA Astronomi ITB)

1. Sebuah asteroid mempunyai setengah sumbu panjang elips a= 2,5 SA. Semester I tahun 2007 ia berada di perihelion. Kapankah ia berada di aphelion ?

2. Ilustrasi berikut menggambarkan wahana (space-probe) yang melakukan perpindahan orbit Hohmann (lingkaran ke lingkaran) dari Bumi ke Mars. Jika jarak rata-rata Mars-Matahari=1,52 SA. Perkirakan waktu yang dibutuhkan oleh wahana tersebut untuk sampai ke planet Mars.

3. Periode orbit asteroid Pallas mengitari Matahari adalah 4.62 tahun, dan eksentrisitas orbitnya 0.233. Hitunglah setengah sumbu panjang orbit Pallas! Gambarkan sketsa orbit Pallas terhadap Matahari, dan hitung jarak periheliumnya

4. Sebuah planet X bergerak mengitari Matahari, mempunyai eksentrisitas e=0,2. Apabila F(fluks) menyatakan energi matahari yang dia terima persatuan luas persatuan waktu, tentukanlah rasio fluks yang diterima planet X dari Matahari pada saat di perihelium dan aphelium Fp/Fa !

5. Pada jarak 1 SA (150.000.000 km) sinar matahari memberikan daya 1,4 kilowatt per m2. Berapa total daya yang diterima untuk seluruh arah ?

6. Paralaks trigonometri sebuah bintang diamati sebagai perubahan posisi bintang relatif terhadap bintang-bintang di latar belakang akibat revolusi bumi terhadap matahari. Jelaskan bagaimana membuat pengamatan gerak diri bintang tanpa dipengaruhi oleh paralaks bintang ! Dan jelaskan bagaimana mengkoreksi gerak diri bintang ketika kita ingin menghitung paralaksnya !

7. Diketahui sebuah wahana bergerak mengitari Matahari. Pada saat berada di perihelium wahana menerima energi matahari persatuan luas persatuan waktu sebesar F1 sedangkan ketika di aphelium 0,25 F1. Akibat tekanan radiasi yang berubah-ubah, setengah sumbu panjangnya a= 2 SA, mengalami pengurangan sebesar 0.001 SA/priode. Hitung eksentrisitas dan perubahan periodenya setiap kali mengitari Matahari !

8. Pilot sebuah pesawat terbang berada pada ketinggian 10.000 m dari permukaan laut. Berapa jarak ke horizon yang dapat ia lihat ?

9. Dalam perjalanan ke Bulan seorang astronom mengamati diameter Bulan yang besarnya 3500 km dalam cakupan sudut 6o. Berapa jarak astronot ke Bulan saat itu ?

10. Jika hujan meteor Leonid berlangsung selama 2 hari, hitung berapa ketebalan sabuk meteoroid yang menyebabkan Leonid !

11. Sebuah gugus bola X memiliki total magnitudo semu visual V=13 mag, dan magnitude total absolutnya dalam visual Mv = - 4.5. Gugus bola tersebut berjarak 11,9 kiloparsec dari pusat Galaksi Bima Sakti, dan berjarak 0,5 kiloparsec kearah selatan bidang Galaksi. Jika jarak dari Matahari/Bumi ke pusat Galaksi sebesar 8,5 kiloparsec, hitung berapa besar absorpsi yang diakibatkan oleh materi antar bintang dari Matahari ke gugus bola X !

12. Sebuah bintang jenis Cepheid yang berada di bidang galaksi Bima Sakti diamati gerak dirinya. Ternyata komponen kecepatan tangensialnya (yang tegak lurus garis pandang) nol, berarti bintang itu arah geraknya tepat sejajar dengan garis pandang. Dari pengamatan spektroskopi diketahui bintang itu menjauhi matahari. Dari periode perubahan cahayanya dapat diperolah jarak bintang itu yaitu 4000 tahun cahaya. Jika jarak bumi ke pusat galaksi 30 000 tahun cahaya, hitunglah radius orbit bintang itu mengelilingi pusat galaksi.

Studying never ends, education never stopS
‘met bekerja & ‘met belajar
- - - - - wr - - - - -

Daftar Konstanta

Luminositas Matahari = L = 3,86 x 1026 J dt–1
Fbolometrik Matahari = 6,28 x 107 J dt–1 m–2
Konstanta radiasi Matahari = 1,368 x 103 J m–2
Konstanta gravitasi, G = 6,67 x 10–11 N m2 kg–2 [N = Newton]
Percepatan gravitasi Bumi, g = 9,8 m dt–2
Massa Bumi = 5,98 x 1024 kg
Massa Bulan = 7,34 x 1022 kg
Massa Mars = 6,424 × 1023 kg
Massa Matahari = 1,99 x 1030 kg
Radius Matahari = 696000 km
Radius Bumi = 6370 km
Radius Bulan = 1738 km
Radius Mars = 3396 km.
Radius Jupiter = 71492 km
Konstanta Stefan Boltzmann,  = 5,67 x 10–8 J dt–1 m–2 K–4 ,
Satu Satuan Astronomi (1 SA ) = 1,496 x 1011 m
Jarak Bumi-Bulan rata-rata = 3,84 x 108 m
Jarak Matahari-Jupiter rata-rata = 5,2 SA
Satu tahun sideris = 365,256 hari = 3,16 x 107 detik
Temperatur efektif Matahari = 5880ยบ K



Lylie_Gorgeous